Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, Kalimantan Selatan membangun posko gabungan untuk melakukan pencegahan dan mengantisipasi adanya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) serta kekeringan di wilayah Kabupaten Balangan.
“Posko karhutla ini berfungsi sebagai posko utama kita untuk memonitor tentang informasi kalau adanya kejadian karhutla dan kekeringan di wilayah Balangan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan H.Rahmi di Balangan, Selasa.
Baca juga: BPBD Kalsel dirikan tujuh posko siaga hadapi karhutla
Rahmi menuturkan apabila nantinya ada asap atau api maka para petugas yang sedang bertugas di posko-posko ini akan langsung bergerak cepat mendatangi ke lokasi terjadi adanya kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu terang Rahmi, posko gabungan tersebut juga dilengkapi dengan sejumlah perlengkapan untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan seperti armada kendaraan yang membawa tangki air serta peralatan lainnya untuk menunjang dalam memadamkan api.
Kepala BPBD Balangan menyebutkan keberadaan posko gabungan dalam pencegahan dan antisipasi karhutla ini akan berlangsung hingga 31 Oktober 2024 mendatang.
Adapun untuk memaksimalkan fungsi posko pencegahan karhutla ungkap Rahmi, pihaknya telah menempatkan sejumlah petugas atau anggota yang terdiri dari TRC, TNI, Polri, Orari, Manggala Agni, KPH dan lainnya.
Baca juga: Pemkab Balangan imbau seluruh elemen waspada dan aktif terhadap Karhutla
“Kita sangat berharap dengan dibangunnya posko dan para petugas yang berjaga, nantinya apabila ada terjadi karhutla di tempat kita dapat segera mungkin bisa dinetralisir,” harap Rahmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Posko karhutla ini berfungsi sebagai posko utama kita untuk memonitor tentang informasi kalau adanya kejadian karhutla dan kekeringan di wilayah Balangan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan H.Rahmi di Balangan, Selasa.
Baca juga: BPBD Kalsel dirikan tujuh posko siaga hadapi karhutla
Rahmi menuturkan apabila nantinya ada asap atau api maka para petugas yang sedang bertugas di posko-posko ini akan langsung bergerak cepat mendatangi ke lokasi terjadi adanya kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu terang Rahmi, posko gabungan tersebut juga dilengkapi dengan sejumlah perlengkapan untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan seperti armada kendaraan yang membawa tangki air serta peralatan lainnya untuk menunjang dalam memadamkan api.
Kepala BPBD Balangan menyebutkan keberadaan posko gabungan dalam pencegahan dan antisipasi karhutla ini akan berlangsung hingga 31 Oktober 2024 mendatang.
Adapun untuk memaksimalkan fungsi posko pencegahan karhutla ungkap Rahmi, pihaknya telah menempatkan sejumlah petugas atau anggota yang terdiri dari TRC, TNI, Polri, Orari, Manggala Agni, KPH dan lainnya.
Baca juga: Pemkab Balangan imbau seluruh elemen waspada dan aktif terhadap Karhutla
“Kita sangat berharap dengan dibangunnya posko dan para petugas yang berjaga, nantinya apabila ada terjadi karhutla di tempat kita dapat segera mungkin bisa dinetralisir,” harap Rahmi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024