Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Tugiatno ikut menyoroti banyaknya bangunan terbengkalai di kotanya karena tidak layak huni bahkan sudah dalam kondisi miring.
"Bahkan dari data yang sampai pihak pemerintah kota jumlahnya ratusan bangunan," ungkapnya di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, ini harus menjadi perhatian pemerintah dan pemilik bangunan agar bisa ditangani, jangan sampai menjadi bangunan "seram" bahkan membahayakan keselamatan.
"Bangunan-bangunan yang sudah miring itu rawan roboh, sebab struktur tanah di kota ini yang rawa," ujarnya.
Selain itu, kata Tugiatno, bangunan-bangunan yang terbengkalai ini membuat pemandangan kota menjadi kurang baik.
"Karena kondisinya yang sudah kusam, ada yang sudah ditutupi tumbuhan semak belukar, ini harus ada solusi penangananya," kata Tugiatno.
Sebagaimana yang diungkapkan Kabid Pengawas Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dari Penataan Ruang Kota Banjarmasin Dedi Hamdani, sesuai data yang dimiliki pihaknya saat ini ada sebanyak 300 bangunan baik rumah maupun rumah toko dengan kondisi terbengkalai.
"Kondisinya tidak layak huni, kosong bahkan ada yang sudah miring," ucapnya.
Baca juga: DPRD Banjarmasin terima rancangan APBD-P 2024 sekitar Rp2,5 triliun
Baca juga: DPRD Banjarmasin terima rancangan APBD-P 2024 sekitar Rp2,5 triliun
Karenanya secara rutin pihaknya melakukan monitoring dan terus mengupdate data bangunan-bangunan yang bermasalah tersebut baik itu kosong, terbengkalai, tidak layak huni dan kosong dalam website khusus.
Dia memberikan imbauan, kepada pemilik bangunan yang masuk dalam pengawasan agar memeriksa bangunannya kalau bisa diperbaiki.
"Tetapi kalau memang masih mau dipakai, kita perbolehkan asalkan ada yang dilengkapi ini itunya. Jadi untuk bangunan yang dalam pengawasan, misal memang mau digunakan bisa dikurangi bebannya begitu," ucapnya.
Dia menyatakan, pihaknya terbuka untuk konsultasi terkait kondisi bangunannya, baik itu rehab dan membangun baru.
"Silakan ketempat pelayanan kami di Mal Pelayanan Publik Kota Banjarmasin," demikian ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024