DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menerima penyampaian rancangan APBD perubahan tahun 2024 dengan struktur anggaran sekitar Rp2,5 triliun pada rapat paripurna dewan, Kamis.
Disampaikan Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya di Banjarmasin, seluruh fraksi di legislatif menyetujui rancangan APBD-P 2024 yang diajukan Pemkot Banjarmasin dilanjutkan ke tingkat selanjutnya.
Baca juga: Pembahasan RAPBD 2025 Banjarmasin dilanjutkan legislatif baru
Baca juga: Pembahasan RAPBD 2025 Banjarmasin dilanjutkan legislatif baru
"Segera kita bahas agar selesai sesuai jadwal sebelum akhir bulan ini," tuturnya.
Harry memastikan pihaknya di legislatif melakukan pembahasan secara teliti agar anggaran daerah benar-benar efektif dan efisien dan dirasakan masyarakat dampaknya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan rancangan APBD-P 2024 untuk pendapatan daerah ditarget sebesar Rp2 triliun dan Rp542 miliar, masih sama seperti pada APBD murni 2024.
Baca juga: DPRD Banjarmasin sepakat penurunan alokasi APBD perubahan 2024
Baca juga: DPRD Banjarmasin sepakat penurunan alokasi APBD perubahan 2024
Sementara itu, ungkap dia, untuk belanja daerah ditarget pada APBD-P 2024 sebesar Rp2 triliun dan Rp550 miliar.
"Untuk belanja daerah ini ada pengurangan sekitar Rp107 miliar dari APBD murni 2024," tuturnya.
Ibnu Sina menyatakan, struktur APBD-P 2024 tidak selalu menambah anggaran, bahkan bisa mengurangi sebenarnya.
"Karena menyesuaikan proyeksi pendapatan daerah," ujarnya.
Baca juga: DPRD Kalsel dukung penambahan SLTA di Kota Banjarmasin
Baca juga: DPRD Kalsel dukung penambahan SLTA di Kota Banjarmasin
Menurut Ibnu Sina, jangan sampai belanja daerah besar dari pendapatan daerah, hingga diistilahkan besar pasak daripada tiang.
"Kalau seperti itu bunuh diri artinya," kata Ibnu Sina.
Menurut dia, struktur APBD-P bisa saja berubah dalam perjalanan pembahasan, utamanya jika didapati ada potensi pendapatan daerah yang signifikan.
"Siapa tahu dalam proses pembahasan nantinya ada potensi pendapatan daerah yang bisa digali lebih signifikan lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024