Warga Gang Karya Mufakat, Kelurahan Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan swadaya memperbaiki jalan rusak yang selama ini mengganggu aktifitas warga, Minggu.
Kondisi jalan berlubang dan berbatu membuat kendaraan kususnya roda dua sulit melintas dan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Ketua Rt 31, Kelurahan Pemurus Luar, Banjarmasin, Ikhsanul Hakim, mengatakan kerusakan jalan di wilayahnya ini, telah terjadi selama bertahun tahun dan hingga kini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Banjarmasin.
“Sudah kita ajukan kekelurahan sampai di kecamatan, entah berhentinya dimana kita tidak tahu pak, kita sudah beberapa kali mengajukan, bahkan beberapa Proposal sudah sampai di PUPR” kata Hakim.
Menurut Hakim, kalau terlalu lama menunggu perbaikan, kerusakan jalan yang menjadi akses utama warga ini, dikhawatirkan akan semakin parah, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya hal yang tidak di inginkan.
Hakim melanjutkan, Melihat kondisi itu dengan penuh semangat dan kebersamaan, warganya yang terdiri dari anak muda hingga orang tua, secara bergotong royong mengambil inisiatif memperbaiki akses jalan utama sepanjang 450 meter, yang menjadi perlintasan warga dengan biaya swadaya.
“Kerusakan sudah lama pak, sebelum saya jadi RT sudah ada, tapi ya cuman kita perbaiki secara swadaya seadanya, dulu sebenarnya pernah dilakukan pengukuran tapi tidak ada kelanjutannya, padahal letak kampung kami termasuk berada di pusat kota” ucap Hakim.
Sementara itu Slamet, salah satu warga Gang Karya Mufakat Pemurus luar Banjarmasin, menyampaikan kerusakan jalan ini, terjadi sudah Dua Periode Pemilu (dua kali periode walikota), untuk itu Ia berhara, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui dinas terkait, dapat memprogramkan pengaspalan jalan di wilayahnya.
“ Mohon kiranya untuk bisa didengar suara kami dari warga Karya Mufakat, untuk bisa dianggarkan masuk dalam proyek pembangunan,” Harap Slamet mewakili warga lainnya.
Kegiatan swadaya warga ini, tidak hanya sekedar memperbaiki kerusakan jalan namun juga menghidupkan kembali semangat gotong royong yang menjadi budaya Indonesia, seiring peringatan HUT ke 79 kemerdekaan Indonesia.
Selain itu perbaikan jalan secara swadaya ini menjadi bukti nyata bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan, tetapi juga tentang berkontribusi bagi lingkungan dan Masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kondisi jalan berlubang dan berbatu membuat kendaraan kususnya roda dua sulit melintas dan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Ketua Rt 31, Kelurahan Pemurus Luar, Banjarmasin, Ikhsanul Hakim, mengatakan kerusakan jalan di wilayahnya ini, telah terjadi selama bertahun tahun dan hingga kini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Banjarmasin.
“Sudah kita ajukan kekelurahan sampai di kecamatan, entah berhentinya dimana kita tidak tahu pak, kita sudah beberapa kali mengajukan, bahkan beberapa Proposal sudah sampai di PUPR” kata Hakim.
Menurut Hakim, kalau terlalu lama menunggu perbaikan, kerusakan jalan yang menjadi akses utama warga ini, dikhawatirkan akan semakin parah, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya hal yang tidak di inginkan.
Hakim melanjutkan, Melihat kondisi itu dengan penuh semangat dan kebersamaan, warganya yang terdiri dari anak muda hingga orang tua, secara bergotong royong mengambil inisiatif memperbaiki akses jalan utama sepanjang 450 meter, yang menjadi perlintasan warga dengan biaya swadaya.
“Kerusakan sudah lama pak, sebelum saya jadi RT sudah ada, tapi ya cuman kita perbaiki secara swadaya seadanya, dulu sebenarnya pernah dilakukan pengukuran tapi tidak ada kelanjutannya, padahal letak kampung kami termasuk berada di pusat kota” ucap Hakim.
Sementara itu Slamet, salah satu warga Gang Karya Mufakat Pemurus luar Banjarmasin, menyampaikan kerusakan jalan ini, terjadi sudah Dua Periode Pemilu (dua kali periode walikota), untuk itu Ia berhara, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui dinas terkait, dapat memprogramkan pengaspalan jalan di wilayahnya.
“ Mohon kiranya untuk bisa didengar suara kami dari warga Karya Mufakat, untuk bisa dianggarkan masuk dalam proyek pembangunan,” Harap Slamet mewakili warga lainnya.
Kegiatan swadaya warga ini, tidak hanya sekedar memperbaiki kerusakan jalan namun juga menghidupkan kembali semangat gotong royong yang menjadi budaya Indonesia, seiring peringatan HUT ke 79 kemerdekaan Indonesia.
Selain itu perbaikan jalan secara swadaya ini menjadi bukti nyata bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan, tetapi juga tentang berkontribusi bagi lingkungan dan Masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024