Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Lembaga Kantor Berita Nasional Antara menyiapkan konsep bagi pengembangan kawasan Riam Kanan menjadi destinasi atau daerah tujuan wisata menarik yang ada di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan itu.
Kepala Biro LKBN Antara Kalsel Abdul Hakim Muhidin di Banjarmasin, Minggu mengatakan kawasan Waduk Riam Kanan dengan lingkungan alamnya merupakan lokasi wisata yang menarik bila mendapat sentuhan khas yang konsepnya disiapkan untuk dikomunikasikan kepada para pihak.
Para pewarta dan karyawan Kantor Berita Indonesia Antara Biro Kalsel secara khusus berwisata sekaligus melakukan observasi di kawasan Riam Kanan selama dua hari 23-24 Desember 2016.
Redaktur senior Biro Antara Kalsel yang juga pegiat lingklungan hidup H.Hasan Zainuddin menyatakan optimistis Riam Kanan menjadi destinasi yang menarik dan mempesona dengan model pengembangan tidak merubah lingkungan alam.
Tim Biro Antara Kalsel sempat mengunjungi dan melihat kawasan Waduk Riam Kanan hingga ke hulu atau Desa Tiwingan Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar menggunakan kelotok atau perahu bermotor khas Kalimantan.
Konsep pengembangan kawasan Waduk Riam Kanan tersebut bisa lebih menarik lagi jika tempat tinggal pada pinggiran waduk itu dicat dengan warna-warni.
Selain itu, jika tempat tinggal yang mengapung menyatu dengan usaha perikanan menggunakan keramba atau jala apung tersebut juga dikasih warna-warni mungkin akan menambah daya tarik pengunjung.
Begitu pula, seandainya taksi "kelotok" (perahu bermotor) dikasih cat warna warni dapat menambah daya tarik wisatawan atau mereka yang mau berdaramawisata/rekreasi mengarungi Waduk Riam Kanan di kawasan Meratus.
Menurut Abd Hakim - mantan Karo Antara Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, untuk membuat warna warni tersebut tidak terlepas dari kepiawian pemimpin daerah Kabupaten Banjar atau setidaknya pihak terkait, seperti Dinas Pariwisata setempat melobi pihak ketiga.
Mantan Kepala Biro Antara Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) H Hasan Zainuddin berkeyakinan sponsor akan tidak berkeberatan kalau pendekatannya mengena, seperti yang bergerak dibidang usaha telekomunikasi dan perbankan.
Hasan Zainuddin yang juga pegiat lembaga swadaya masyarakat Forum Komunikasi Hijau (FKH) di provinsi tersebut berharap, Waduk Riam Kanan beserta lingkungannya terjaga dari kerusakan sehingga membuat mata tak jemu memandang.
Waduk Riam Kanan bukan saja memiliki potensi usaha perikanan/budi daya ikan, juga berfungsi sebagai pembangkita listrik tenaga air, dan limbah air waduk tersebut dapat menunjang pengairan/irigasi pertanian tanaman pangan (padi sawah).
Waduk Riam Kanan juga sebagai salah satu sumber air beku untuk kebutuhan masyarakat pada lima kabupaten/kota di Kalsel, yaitu Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) yang masuk sistem "Banjarbakula".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kepala Biro LKBN Antara Kalsel Abdul Hakim Muhidin di Banjarmasin, Minggu mengatakan kawasan Waduk Riam Kanan dengan lingkungan alamnya merupakan lokasi wisata yang menarik bila mendapat sentuhan khas yang konsepnya disiapkan untuk dikomunikasikan kepada para pihak.
Para pewarta dan karyawan Kantor Berita Indonesia Antara Biro Kalsel secara khusus berwisata sekaligus melakukan observasi di kawasan Riam Kanan selama dua hari 23-24 Desember 2016.
Redaktur senior Biro Antara Kalsel yang juga pegiat lingklungan hidup H.Hasan Zainuddin menyatakan optimistis Riam Kanan menjadi destinasi yang menarik dan mempesona dengan model pengembangan tidak merubah lingkungan alam.
Tim Biro Antara Kalsel sempat mengunjungi dan melihat kawasan Waduk Riam Kanan hingga ke hulu atau Desa Tiwingan Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar menggunakan kelotok atau perahu bermotor khas Kalimantan.
Konsep pengembangan kawasan Waduk Riam Kanan tersebut bisa lebih menarik lagi jika tempat tinggal pada pinggiran waduk itu dicat dengan warna-warni.
Selain itu, jika tempat tinggal yang mengapung menyatu dengan usaha perikanan menggunakan keramba atau jala apung tersebut juga dikasih warna-warni mungkin akan menambah daya tarik pengunjung.
Begitu pula, seandainya taksi "kelotok" (perahu bermotor) dikasih cat warna warni dapat menambah daya tarik wisatawan atau mereka yang mau berdaramawisata/rekreasi mengarungi Waduk Riam Kanan di kawasan Meratus.
Menurut Abd Hakim - mantan Karo Antara Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, untuk membuat warna warni tersebut tidak terlepas dari kepiawian pemimpin daerah Kabupaten Banjar atau setidaknya pihak terkait, seperti Dinas Pariwisata setempat melobi pihak ketiga.
Mantan Kepala Biro Antara Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) H Hasan Zainuddin berkeyakinan sponsor akan tidak berkeberatan kalau pendekatannya mengena, seperti yang bergerak dibidang usaha telekomunikasi dan perbankan.
Hasan Zainuddin yang juga pegiat lembaga swadaya masyarakat Forum Komunikasi Hijau (FKH) di provinsi tersebut berharap, Waduk Riam Kanan beserta lingkungannya terjaga dari kerusakan sehingga membuat mata tak jemu memandang.
Waduk Riam Kanan bukan saja memiliki potensi usaha perikanan/budi daya ikan, juga berfungsi sebagai pembangkita listrik tenaga air, dan limbah air waduk tersebut dapat menunjang pengairan/irigasi pertanian tanaman pangan (padi sawah).
Waduk Riam Kanan juga sebagai salah satu sumber air beku untuk kebutuhan masyarakat pada lima kabupaten/kota di Kalsel, yaitu Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) yang masuk sistem "Banjarbakula".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016