Desa Lok Batung Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan menjadi percontohan desa bebas stunting atau gagal tumbuh kembang pada balita.
Kepala Desa Lok Batung Akhmad Irfani menyatakan sejak dua tahun terakhir ini tidak ditemukan balita yang menderita stunting.
Baca juga: Perkuat Kolaborasi Menuju Balangan Bebas Stunting
"Alhamdulillah dari total 20 balita tidak ada yang stunting di Desa Lok Batung," ungkap Irfani di Paringin, Jumat.
Irfani mengungkapkan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak dua tahun lalu, namun petugas posyandu tetap menggiatkan pemantauan kondisi kesehatan bayi atau balita.
Salah satu kader posyandu Desa Lok Batung Rubiati meyakini upaya pencegahan stunting bisa terwujud jika adanya kesadaran para ibu memeriksa buah hati secara rutin ke fasilitas layanan kesehatan.
"Melalui group WhatsApp, kami secara aktif mengingatkan para anggota posyandu untuk rutin melakukan pemeriksaan termasuk konsultasi kesehatan anak," tutur Rubiati.
Ia pun mengakui para ibu di Desa Lok Batung sangat mendukung program pencegahan stunting terbukti setiap bulan mengunjungi posyandu.
Rubiati mengungkapkan para balita menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti penimbangan dan mendapatkan makanan tambahan berupa susu, serta bubur sesuai umur bayi.
Selain pemberian makanan lokal, Rubiati bersama kader posyandu lain juga mengedukasi masyarakat soal kesehatan agar dapat mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga saat memberi makan yang tepat sesuai dengan umur.
Baca juga: Adaro perluas intervensi percepat turunkan stunting di Balangan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Balangan Ahmad Sauko mengakui aparat desa dan seluruh masyarakat Desa Lok Batung termasuk kader posyandu dan bidan desa berperan penting menurunkan angka stunting.
"Untuk pertengahan 2024, kita menargetkan jumlah balita di Balangan yang ditimbang sekitar 10.000 bayi dan keberhasilan Desa Lok Batung zero stunting bisa jadi motivasi desa lainnya," ucap Sauko.
Operasi timbang ini dilakukan bidan dan puskesmas kepada seluruh bayi sekaligus untuk mengetahui kondisi pertumbuhan bayi di Balangan.
Sebelumnya, hasil elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada Februari dan Juni 2024 menunjukkan 11 desa sasaran di Kabupaten Balangan yang dinilai berpotensi bebas stunting.
Desa tersebut, meliputi Desa Lok Batung, Desa Murung Ilung, Desa Lamida Bawah, Desa Tarangan, Desa Suryatama, Desa Puyun, Desa Gunung Riut, Desa Aniungan, Desa Kasai, Desa Tariwin dan Desa Lampihong Kanan.
Selanjutnya, hasil verifikasi dan validasi awal Juli 2024, Desa Lok Batung Kecamatan Paringin berstatus bebas stunting dan tiga desa jumlah balita gagal tumbuh kembang sebanyak satu anak, yakni Desa Aniungan, Desa Murung Ilung dan Desa Tariwin.
Baca juga: Dinkes: Kerja bersama wujudkan Balangan bebas stunting dan bebas ODF
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Desa Lok Batung Akhmad Irfani menyatakan sejak dua tahun terakhir ini tidak ditemukan balita yang menderita stunting.
Baca juga: Perkuat Kolaborasi Menuju Balangan Bebas Stunting
"Alhamdulillah dari total 20 balita tidak ada yang stunting di Desa Lok Batung," ungkap Irfani di Paringin, Jumat.
Irfani mengungkapkan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak dua tahun lalu, namun petugas posyandu tetap menggiatkan pemantauan kondisi kesehatan bayi atau balita.
Salah satu kader posyandu Desa Lok Batung Rubiati meyakini upaya pencegahan stunting bisa terwujud jika adanya kesadaran para ibu memeriksa buah hati secara rutin ke fasilitas layanan kesehatan.
"Melalui group WhatsApp, kami secara aktif mengingatkan para anggota posyandu untuk rutin melakukan pemeriksaan termasuk konsultasi kesehatan anak," tutur Rubiati.
Ia pun mengakui para ibu di Desa Lok Batung sangat mendukung program pencegahan stunting terbukti setiap bulan mengunjungi posyandu.
Rubiati mengungkapkan para balita menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti penimbangan dan mendapatkan makanan tambahan berupa susu, serta bubur sesuai umur bayi.
Selain pemberian makanan lokal, Rubiati bersama kader posyandu lain juga mengedukasi masyarakat soal kesehatan agar dapat mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga saat memberi makan yang tepat sesuai dengan umur.
Baca juga: Adaro perluas intervensi percepat turunkan stunting di Balangan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Balangan Ahmad Sauko mengakui aparat desa dan seluruh masyarakat Desa Lok Batung termasuk kader posyandu dan bidan desa berperan penting menurunkan angka stunting.
"Untuk pertengahan 2024, kita menargetkan jumlah balita di Balangan yang ditimbang sekitar 10.000 bayi dan keberhasilan Desa Lok Batung zero stunting bisa jadi motivasi desa lainnya," ucap Sauko.
Operasi timbang ini dilakukan bidan dan puskesmas kepada seluruh bayi sekaligus untuk mengetahui kondisi pertumbuhan bayi di Balangan.
Sebelumnya, hasil elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada Februari dan Juni 2024 menunjukkan 11 desa sasaran di Kabupaten Balangan yang dinilai berpotensi bebas stunting.
Desa tersebut, meliputi Desa Lok Batung, Desa Murung Ilung, Desa Lamida Bawah, Desa Tarangan, Desa Suryatama, Desa Puyun, Desa Gunung Riut, Desa Aniungan, Desa Kasai, Desa Tariwin dan Desa Lampihong Kanan.
Selanjutnya, hasil verifikasi dan validasi awal Juli 2024, Desa Lok Batung Kecamatan Paringin berstatus bebas stunting dan tiga desa jumlah balita gagal tumbuh kembang sebanyak satu anak, yakni Desa Aniungan, Desa Murung Ilung dan Desa Tariwin.
Baca juga: Dinkes: Kerja bersama wujudkan Balangan bebas stunting dan bebas ODF
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024