Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan mendapatkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-asam, Kabupaten Tanah Laut, sebesar 150 KVA.

"Pendistribusiannya dari daratan Kalimantan melalui jalur dasar laut mulai di Tanah Merah, Kabupaten Tanah Bumbu, dengan Salino, Kabupaten Kotabaru," kata Pelaksana tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kotabaru Zainal Arifin melalui Kabid Tata Ruang, Obet Tarukallo di Kotabaru, Senin.

Selanjutnya, distrsisbusi akan menggunakan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), sehingga perlu pengamanan tinggi.

Rencananya awal, Gardu Induk akan dibangun di daerah Stagen, Kecamatan Pulaulaut Utara.

Namun rencana tersebut dikhawatirkan tidak dapat dilaksanakan, karena ada empat titik di sekitar Bandara Gusti Syamsir Alam, Stagen, di mana dapat membahayakan terhadap aktivitas penerbangan pesawat.

Sebagai alternatif pertama, ditawarkan jalur dialihkan ke jalan sekitar Kawasan Hutan Meranti Putih, dan alternatif ke dua di belakangan komplek permukiman PNS di Sebelimbingan.

Sebelumnya, Wakil Bupati Kotabaru Burhanuddin menyatakan, produksi listrik wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah diprediksi surplus sekitar 60 Mega Watt (MW) dan akan disuplai untuk menutupi kebutuhan listrik di Pulaulaut Kotabaru.

"Surplus daya sebesar 60 MW tersebut diproduksi dari mesin pembangkit di Barito dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kabupaten Tanah Laut," kata Burhanuddin usai rapat koordinasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Teknis pendistribusian daya dari produksi listrik wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) ke wilayah Pulaulaut yang terhalang dengan selat direncanakan akan dibangun jaringan dasar laut.

"Saat ini izin pembangunan jaringan sudah diproses dan diharapkan akhir 2017 sudah bisa mulai dioperasikan," jelasnya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016