Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memaparkan 10 aspek keberhasilan pembangunan daerah yang telah berjalan pada triwulan satu dan dua di hadapan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“10 aspek ini berkaitan dengan upaya kami memperbaiki berbagai sektor mulai dari inflasi, stunting, BUMD, pelayanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, pelayanan kesehatan di RSUD Datu Sanggul, penyerapan anggaran, 10 kegiatan unggulan, dan perizinan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Tapin Syarifuddin di Rantau, Tapin, Minggu.
Baca juga: Pemkab Tapin gelar Bimtek mitra kerja
Dia menyebutkan 10 aspek tersebut dipaparkan sekaligus untuk dievaluasi agar ke depan dapat lebih maksimal melaksanakan berbagai program pembangunan di daerah.
“Kita jalankan 10 aspek tersebut dengan maksimal, di antaranya ada beberapa prestasi yang menonjol, salah satunya stunting berhasil kami turunkan hingga di bawah target nasional,” ujarnya.
Syarifuddin menjelaskan penanganan stunting sangat menonjol karena berhasil turun hingga ke angka 13,60 persen, bahkan selama beberapa bulan kembali turun sekitar 13,24 persen. Angka ini telah melampaui target nasional pada 2024 sebesar 14 persen.
Kemudian yang menonjol, antara lain penanganan kemiskinan ekstrem, dia mengatakan Pemkab Tapin memberikan bantuan pengembangan kesejahteraan sosial kepada 519 keluarga penerima manfaat selama tujuh bulan berturut-turut dengan nominal tiap keluarga sebesar Rp350.000 per bulan.
Baca juga: Pj Bupati Tapin ajak masyarakat bantu petugas pemutahiran data Pilkada
Pembangunan lain yang tidak kalah penting, ucap Syarifuddin, yakni pengendalian inflasi berjalan dengan baik melalui penerapan berbagai kebijakan daerah seperti gerakan pasar murah, aksi tanam bibit cabai serentak pada 135 desa/kelurahan, dan pemberian bantuan sosial kepada keluarga pra sejahtera.
“Adanya sembako yang disubsidi juga menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat,” ujar dia lagi.
Syarifuddin menyampaikan jumlah penyerapan anggaran belanja Kabupaten Tapin per 10 Juni 2024 mencapai Rp840 miliar dengan persentase sebesar 35,59 persen.
Pemkab Tapin melaksanakan evaluasi kinerja triwulan III, evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di Inspektorat Kemendagri sekaligus untuk memberikan penilaian kepada para Pj Kepala Daerah.
Baca juga: Pemkab Tapin bentuk BLUD Puskesmas guna kembangkan layanan ke pelosok
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“10 aspek ini berkaitan dengan upaya kami memperbaiki berbagai sektor mulai dari inflasi, stunting, BUMD, pelayanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, pelayanan kesehatan di RSUD Datu Sanggul, penyerapan anggaran, 10 kegiatan unggulan, dan perizinan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Tapin Syarifuddin di Rantau, Tapin, Minggu.
Baca juga: Pemkab Tapin gelar Bimtek mitra kerja
Dia menyebutkan 10 aspek tersebut dipaparkan sekaligus untuk dievaluasi agar ke depan dapat lebih maksimal melaksanakan berbagai program pembangunan di daerah.
“Kita jalankan 10 aspek tersebut dengan maksimal, di antaranya ada beberapa prestasi yang menonjol, salah satunya stunting berhasil kami turunkan hingga di bawah target nasional,” ujarnya.
Syarifuddin menjelaskan penanganan stunting sangat menonjol karena berhasil turun hingga ke angka 13,60 persen, bahkan selama beberapa bulan kembali turun sekitar 13,24 persen. Angka ini telah melampaui target nasional pada 2024 sebesar 14 persen.
Kemudian yang menonjol, antara lain penanganan kemiskinan ekstrem, dia mengatakan Pemkab Tapin memberikan bantuan pengembangan kesejahteraan sosial kepada 519 keluarga penerima manfaat selama tujuh bulan berturut-turut dengan nominal tiap keluarga sebesar Rp350.000 per bulan.
Baca juga: Pj Bupati Tapin ajak masyarakat bantu petugas pemutahiran data Pilkada
Pembangunan lain yang tidak kalah penting, ucap Syarifuddin, yakni pengendalian inflasi berjalan dengan baik melalui penerapan berbagai kebijakan daerah seperti gerakan pasar murah, aksi tanam bibit cabai serentak pada 135 desa/kelurahan, dan pemberian bantuan sosial kepada keluarga pra sejahtera.
“Adanya sembako yang disubsidi juga menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat,” ujar dia lagi.
Syarifuddin menyampaikan jumlah penyerapan anggaran belanja Kabupaten Tapin per 10 Juni 2024 mencapai Rp840 miliar dengan persentase sebesar 35,59 persen.
Pemkab Tapin melaksanakan evaluasi kinerja triwulan III, evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di Inspektorat Kemendagri sekaligus untuk memberikan penilaian kepada para Pj Kepala Daerah.
Baca juga: Pemkab Tapin bentuk BLUD Puskesmas guna kembangkan layanan ke pelosok
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024