Dalam rangkaian kunjungan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan rasa damai bagi Hubabah Syarifah Annisa binti Yusuf Abu Bakar Al Haddad di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kanwil BPN Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Sabtu, AHY sempat bersilaturahmi ke kediaman wanita berusia 108 tahun yang merupakan sosok dihormati masyarakat di Pontianak.
AHY juga menyerahkan tiga sertipikat kepada anggota keluarga Hubabah Annisa.
"Saya sungguh berbahagia bisa hadir secara langsung di sini sekaligus tadi menyerahkan sejumlah sertipikat," ujar AHY.
AHY memberikan sertipikat pemecahan yang sebelumnya sudah dimiliki Hubabah Annisa agar bisa turun temurun kepada keturunannya.
Ahmad bin Yahya, salah satu anak Hubabah Annisa menyampaikan pemecahan sertipikat dilakukan demi menghindari potensi konflik keluarga mereka di kemudian hari.
"Kita khawatir, banyak keluarga-keluarga di luar sana tidak menyelesaikan (urusan pertanahan) dari awal, jadi kejadiannya ribut masalah waris, ini yang kita tidak mau," ungkapnya.
Menurutnya dengan adanya sertipikat ini, keharmonisan dan kekompakan keluarga bisa terjaga. Ia pun menganjurkan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya sertipikat tanah.
"Sekarang pemerintah sudah banyak memberikan kemudahan dalam membuat sertipikat, jadi kepada masyarakat yang belum punya sertipikat segera lah diurus," pungkas Ahmad bin Yahya.
Pada kunjungan Menteri ATR/Kepala BPN ke kediaman Hababah Annisa, ia juga menyempatkan diri melihat restoran makanan gratis milik keluarga Hababah Annisa. Ia mengagumi kebaikan hati dan kepedulian Hubabah Annisa akan keadaan masyarakat di sekitarnya.
Menteri AHY turut didampingi oleh Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri, Kepala Biro Humas; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Menteri AHY sampaikan capaian 10 tahun reforma agraria
Menteri ATR/Kepala BPN menyerahkan tiga sertipikat kepada anggota keluarga Hubabah Annisa di Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Kanwil BPN Kalsel)
