Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan menggerakkan 395 posyandu balita untuk mengintervensi pencegahan stunting pada 2024.
 
Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin M Helfiannor meresmikan gerakan tersebut di Posyandu Tiram V, Jalan Antasan Raden Darat, Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, Senin.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin giatkan rembuk stunting 2024
 
Dinyatakan Arifin, aksi ini diikuti secara serentak sebanyak 395 posyandu balita di Kota Banjarmasin karena merupakan program tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat  pada seluruh daerah di Indonesia.
 
Kegiatan ini, ucap dia, sebagai bentuk pencegahan stunting melalui upaya pendataan, penimbangan, serta pengukuran terhadap anak-anak balita dan ibu hamil secara berkelanjutan.
 
"Kita melihat bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Dengan ini artinya mudah-mudahan bisa terus kita galakkan kepada masyarakat sehingga kita bisa mengentaskan stunting di Banjarmasin," ungkapnya.
 
Dia meminta aksi ini tak hanya meliputi pendataan dan pengukuran yang dilakukan oleh kader-kader posyandu, melainkan juga dirangkai dengan pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dan ibu hamil.
 
"Kalau asupan gizi mereka tercukupi, stunting pun bisa kita kurangi," ujarnya.

Baca juga: Banjarmasin perkuat tim pendampingan keluarga berisiko stunting
 
Arifin menekankan sejumlah langkah dan upaya yang dilakukan seluruh lapisan elemen agar dapat termonitor dengan baik.
 
Kepala DPPKBPM Helfianoor menjelaskan Intervensi Serentak ini dinilai tepat sebagai langkah pencocokan hasil data survei kesehatan dengan situasi dan kondisi riil yang ada di lapangan.
 
"Salah satu tujuannya memang dalam rangka meningkatkan kunjungan sasaran balita di posyandu-posyandu," terangnya.
 
Dikatakan dia, berdasarkan hasil survei kesehatan menunjukkan angka prevalensi stunting Banjarmasin pada angka 26,4 selama 2023, kemudian dipadupadankan dengan data kunjungan secara riil di posyandu.
 
"Saat ini, di posyandu ini sasarannya mencapai 85 dan biasa yang rutin per bulan itu rata-rata 76 balita yang ditimbang dan diukur. Angka inilah yang kemudian menggambarkan kondisi secara riil anak stunting di Kota Banjarmasin," paparnya.

Baca juga: Banjarmasin sukses bebaskan 426 anak stunting

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024