Kesuksesan kepemimpinan H Sayed Jafar tak bisa dipungkiri, di mana kesuksesan pengusaha transportasi laut itu bisa dilihat dari akses yang sudak interkoneksi antara kecamatan satu dengan kecamatan lain, bahkan antara desa satu dengan desa lain.
Terbukanya akses jalan yang nyaman dan aman tersebut buka hanya berada di lingkungan perkotaan, tetapi sudah merambah hingga di daerah pelosok baik di daratan Kalimantan maupun kepulauan.
Baca juga: Bupati Kotabaru terima Perwakilan Kementerian Keuangan Kal-Sel
Periode pertama kepemimpinan Bupati H Sayed Jafar tahun 2016 mulai fokus terhadap percepatan pembangunan infrastruktur jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kotabaru Suprapti Tri Astuti, menjelaskan, anggaran terbesar di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) adalah dinas PUPR.
"Waktu itu APBD Kotabaru masih pada angka Rp1,7 triliun," ujarnya.
Dinas PUPR sudah mendapatkan alokasi anggaran lebih kurang Rp250 miliar semua terfokus untuk jalan dan jembatan.
Dijelaskannya infrastruktur jalan memang parah pada saat itu, sehingga semua difokuskan perbaikan jalan.
Baca juga: Bupati Kotabaru terima kunker empat kepala kanwil Ditjen Kemenkeu
Tahun 2017, kondisi jalan di Sungai Durian cukup parah kerusakan. Menambah para kerusakan, karena bersamaan kerusakan jembatan Maantam.
"Jembatan Maantam rusak akhirnya akses lewat jalan Sungai Durian," katanya.
Penanganan langsung dilakukan dengan pemeliharaan, bersama dengan Bupati Kotabaru yang waktu itu terus gencar mendekati perusahaan agar membantu karena APBD Kotabaru terlalu kecil waktu itu.
Ada beberapa perusahaan antara lain PT Kalimantan Energi Lestari (KEL), Smart dan Minamas semua membantu mulai dari BBM (Bahan Bakar Minyak), material, dan lain sebagainya.
Baca juga: Bupati Sayed Jafar suguhi wisata favorit di Kotabaru
Semakin Membaik
Pada tahun 2018, penanganan perbaikan menggunakan APBD dengan alokasi anggaran digelontorkan lebih kurang Rp 20 miliar. Dengan alokasi anggaran dapat menangani perbaikan jalan lebih kurang 4 kilometer. Selain DAK (Dana Alokasi Khusus) masuk ke sana.
"Jadi beliau itu (Bupati) memang gencar mencari anggaran selain APBD. Kalau kita cuman APBD pasti tidak mungkin, karena kita punyak 1.200 kilometer panjant jalan," jelasnya.
Sedangkan kerusakan jalan pada waktu itu cukup tinggi persentasenya, sehingga segala macam anggaran harus dimanfaatkan. Dari APBD, DAK, dari perusahaan dan segala macam.
"2017, 2018, 2019 sampai periode beliau di tahun 2020 jalan Sungai Durian terus-terusan diperbaiki," kata Kadis PUPR.
Baca juga: Bupati Kotabaru salurkan bantuan jelang lebaran di tiga kecamatan
Dari simpang Banian sampai Kantor Kecamatan Sungai Durian sekarang sudah lumayan bagus untuk dilewati.
"Memang beliau (Bupati) fokus pekerjaan di daratan kalimantan," katanya.
Selain Sungai Durian, di periode awal Bupati, juga jalan Pamukan Utara, Pamukan Selatan menjadi fokus. Di tahun 2020, Pamukan Selatan dapat anggaran pekerjaan yang juga luar biasa besar.
Tanjung Samalantakan menuju arah Sukadana, cukup parah jalannya, dialokasikan lebih kurang Rp 25 miliar untuk pekerjaan perkerasan hingga bisa dilewati kendaraan, mobil minimal kecematan 60 kilometer per jam.
Selain ada pekerjaan peninggian jalan, karena ketika rob air naik ke badan jalan.
Baca juga: Bupati Kotabaru bagikan bantuan sosial kepada warga Pamukan Barat
"Memang PR masih ada di sana, tapi terus menggelontorkan anggaran itu di periode pertama beliau (Bupati)," ucap Suprapti.
Masih di periode pertama (tahun 2019), juga digelontorkan anggaran kurang lebih Rp40 miliar untuk pekerjaan jalan Lontar - Tanjung Seloka. Dari Ale-Ale sampai Tanjung Seloka pekerjaan pengaspalan, termasuk dari Tanjung Seloka arah ke Lontar.
"Jadi 40 miliar sekian kalau tidak salah pada saat itu dilakukan pengaspalan, alhamdulillah setelah bertahun-tahuh jalan Tanjung Seloka tidak pernah merasakan aspal akhirnya teraspalkan di tahun 2019," terangnya.
Di tahun itu juga (2019) didapatkan DAK, kurang lebih Rp 50 miliar dialokasikan untuk peningkatan jalan dari Siayuh sampah Lahan 3 tembus ke arah Magalau Hilir, Sungai Nyamuk. Alokasi anggaran selain perbaikan jalan, juga jembatan.
Baca juga: DPRD Kotabaru Paripurnakan LKPJ Bupati Tahun 2023
"Jadi fokus beliau pada saat itu kita push untuk perbaikan jalan. Semangat beliau untuk membangun, peningkatan infrastruktur jalan itu memang sangat luar biasa," kata Kadis PUPR.
Kenapa? karena diakui perputaran roda ekonomi bermula dari infrastruktur jalan yang bagus. Multiplayerepec luar biasa, jalan bagus, ekonomi meningkat, pendikan, kesehatan dan pariwisata juga bagus.
"Karena kan beliau (Bupati) kan fokus juga ke pariwisata," sambung Suprapti.
Untuk itu di pemerintahan kedua Bupati ini, meminta PUPR untuk memfokuskan terhadap jalur-jalur yang menuju ke tempat wisata sesuai dengan visi misi.
Termasuk dana kompensasi dilakukan untuk pengaspalan jalan menuju ke wisata Bukit Mamake, wisata ke Gua Lowo diawal jabatan periode kedua.
Baca juga: Bupati Kotabaru instruksikan DLH maksimalkan TPA
Selain tetap fokus mencari dana keluar dan didapat dana IJD (Inpres Jalan Daerah) Rp 61 miliar sumber APBN dan Kotabaru terbesar se-Kalsel.
Selanjutnya jalan poros Tanjung Serdang - Lontar, jalannya sudah nyaman untuk dilalui.
Biasa ditempuh dengan waktu 3 jam, sekarang hanya 2 jam dari ibu kota Kabupaten Kotabaru.
Tahun ini, PUPR Kotabaru sering berkoordinasi ke Balai Jalan, Kementerian PUPR didapatkan lagi dana IJD langsung berdasarkan SK dari Presiden.
"Di Kalsel di tahun ini cuman 5 Kabupaten yang dapat salah satunya Kotabaru," jelasnya.
Untuk tahap pertama di tahun 2024 mendapat kurang lebih Rp 27 miliar, ditahap kedua akan digelontorkan lagi kurang lebih Ro 30 miliar. Total jadi Rp57 miliar.
Baca juga: Bupati Kotabaru apresiasi pengaspalan jalan di Kecamatan Tanjung Selayar
Harapan jalan akses Tanjung Serdang - Lontar mulus. Sebab ada lima kecamatan yang sering dilewati, di sana banyak produk-produk ekonomi, produk pariwisata yang mendukung perekonomian Kotabaru.
Apalagi tidak mempunyai akses jalan yang memadai maka tidak akan berkembang.
Tujuan IJD, Presiden berkeinginan produksi ekonomi baik dari hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dapat dengan lancar menuju ke sentra-sentra penjualan.
"Harga akan lebih murah dan orang akan dapat menikmati hasil tersebut. Jadi IJD itu yang digelontorkan, dan sesuai arahan Bupati usulan ruas jalan Lontar - Tanjunt Serdang. Nah, Lontar - Tanjung Serdang kita fokuskan dengan DAK," katanya.
Baca juga: Bupati Kotabaru pastikan warga binaan di Lapas gunakan hak pilihnya
Sehingga ruas panjang jalan Lontar sampai Tanjung Seloka diharapkan selesai ditahuh ini, maksimal di tahun depan.
Sementara APBD diarahkah diarahkan ke jalan Tanjung Lalak, Tanjung Pelayar, dan Teluk Kemuning karena di sana ada pariwisata. Sehingga harus mendukungnya.
Tanjung Pelayar akan diaspal ke arah Teluk Tamiang pada 2025, termasuk ke arah Teluk Aru.
"Jadi semua, akses itu sesuai visi misi Bupati menjadi priori. Selain peningkatan perekonomian dan pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Terbukanya akses jalan yang nyaman dan aman tersebut buka hanya berada di lingkungan perkotaan, tetapi sudah merambah hingga di daerah pelosok baik di daratan Kalimantan maupun kepulauan.
Baca juga: Bupati Kotabaru terima Perwakilan Kementerian Keuangan Kal-Sel
Periode pertama kepemimpinan Bupati H Sayed Jafar tahun 2016 mulai fokus terhadap percepatan pembangunan infrastruktur jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kotabaru Suprapti Tri Astuti, menjelaskan, anggaran terbesar di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) adalah dinas PUPR.
"Waktu itu APBD Kotabaru masih pada angka Rp1,7 triliun," ujarnya.
Dinas PUPR sudah mendapatkan alokasi anggaran lebih kurang Rp250 miliar semua terfokus untuk jalan dan jembatan.
Dijelaskannya infrastruktur jalan memang parah pada saat itu, sehingga semua difokuskan perbaikan jalan.
Baca juga: Bupati Kotabaru terima kunker empat kepala kanwil Ditjen Kemenkeu
Tahun 2017, kondisi jalan di Sungai Durian cukup parah kerusakan. Menambah para kerusakan, karena bersamaan kerusakan jembatan Maantam.
"Jembatan Maantam rusak akhirnya akses lewat jalan Sungai Durian," katanya.
Penanganan langsung dilakukan dengan pemeliharaan, bersama dengan Bupati Kotabaru yang waktu itu terus gencar mendekati perusahaan agar membantu karena APBD Kotabaru terlalu kecil waktu itu.
Ada beberapa perusahaan antara lain PT Kalimantan Energi Lestari (KEL), Smart dan Minamas semua membantu mulai dari BBM (Bahan Bakar Minyak), material, dan lain sebagainya.
Baca juga: Bupati Sayed Jafar suguhi wisata favorit di Kotabaru
Semakin Membaik
Pada tahun 2018, penanganan perbaikan menggunakan APBD dengan alokasi anggaran digelontorkan lebih kurang Rp 20 miliar. Dengan alokasi anggaran dapat menangani perbaikan jalan lebih kurang 4 kilometer. Selain DAK (Dana Alokasi Khusus) masuk ke sana.
"Jadi beliau itu (Bupati) memang gencar mencari anggaran selain APBD. Kalau kita cuman APBD pasti tidak mungkin, karena kita punyak 1.200 kilometer panjant jalan," jelasnya.
Sedangkan kerusakan jalan pada waktu itu cukup tinggi persentasenya, sehingga segala macam anggaran harus dimanfaatkan. Dari APBD, DAK, dari perusahaan dan segala macam.
"2017, 2018, 2019 sampai periode beliau di tahun 2020 jalan Sungai Durian terus-terusan diperbaiki," kata Kadis PUPR.
Baca juga: Bupati Kotabaru salurkan bantuan jelang lebaran di tiga kecamatan
Dari simpang Banian sampai Kantor Kecamatan Sungai Durian sekarang sudah lumayan bagus untuk dilewati.
"Memang beliau (Bupati) fokus pekerjaan di daratan kalimantan," katanya.
Selain Sungai Durian, di periode awal Bupati, juga jalan Pamukan Utara, Pamukan Selatan menjadi fokus. Di tahun 2020, Pamukan Selatan dapat anggaran pekerjaan yang juga luar biasa besar.
Tanjung Samalantakan menuju arah Sukadana, cukup parah jalannya, dialokasikan lebih kurang Rp 25 miliar untuk pekerjaan perkerasan hingga bisa dilewati kendaraan, mobil minimal kecematan 60 kilometer per jam.
Selain ada pekerjaan peninggian jalan, karena ketika rob air naik ke badan jalan.
Baca juga: Bupati Kotabaru bagikan bantuan sosial kepada warga Pamukan Barat
"Memang PR masih ada di sana, tapi terus menggelontorkan anggaran itu di periode pertama beliau (Bupati)," ucap Suprapti.
Masih di periode pertama (tahun 2019), juga digelontorkan anggaran kurang lebih Rp40 miliar untuk pekerjaan jalan Lontar - Tanjung Seloka. Dari Ale-Ale sampai Tanjung Seloka pekerjaan pengaspalan, termasuk dari Tanjung Seloka arah ke Lontar.
"Jadi 40 miliar sekian kalau tidak salah pada saat itu dilakukan pengaspalan, alhamdulillah setelah bertahun-tahuh jalan Tanjung Seloka tidak pernah merasakan aspal akhirnya teraspalkan di tahun 2019," terangnya.
Di tahun itu juga (2019) didapatkan DAK, kurang lebih Rp 50 miliar dialokasikan untuk peningkatan jalan dari Siayuh sampah Lahan 3 tembus ke arah Magalau Hilir, Sungai Nyamuk. Alokasi anggaran selain perbaikan jalan, juga jembatan.
Baca juga: DPRD Kotabaru Paripurnakan LKPJ Bupati Tahun 2023
"Jadi fokus beliau pada saat itu kita push untuk perbaikan jalan. Semangat beliau untuk membangun, peningkatan infrastruktur jalan itu memang sangat luar biasa," kata Kadis PUPR.
Kenapa? karena diakui perputaran roda ekonomi bermula dari infrastruktur jalan yang bagus. Multiplayerepec luar biasa, jalan bagus, ekonomi meningkat, pendikan, kesehatan dan pariwisata juga bagus.
"Karena kan beliau (Bupati) kan fokus juga ke pariwisata," sambung Suprapti.
Untuk itu di pemerintahan kedua Bupati ini, meminta PUPR untuk memfokuskan terhadap jalur-jalur yang menuju ke tempat wisata sesuai dengan visi misi.
Termasuk dana kompensasi dilakukan untuk pengaspalan jalan menuju ke wisata Bukit Mamake, wisata ke Gua Lowo diawal jabatan periode kedua.
Baca juga: Bupati Kotabaru instruksikan DLH maksimalkan TPA
Selain tetap fokus mencari dana keluar dan didapat dana IJD (Inpres Jalan Daerah) Rp 61 miliar sumber APBN dan Kotabaru terbesar se-Kalsel.
Selanjutnya jalan poros Tanjung Serdang - Lontar, jalannya sudah nyaman untuk dilalui.
Biasa ditempuh dengan waktu 3 jam, sekarang hanya 2 jam dari ibu kota Kabupaten Kotabaru.
Tahun ini, PUPR Kotabaru sering berkoordinasi ke Balai Jalan, Kementerian PUPR didapatkan lagi dana IJD langsung berdasarkan SK dari Presiden.
"Di Kalsel di tahun ini cuman 5 Kabupaten yang dapat salah satunya Kotabaru," jelasnya.
Untuk tahap pertama di tahun 2024 mendapat kurang lebih Rp 27 miliar, ditahap kedua akan digelontorkan lagi kurang lebih Ro 30 miliar. Total jadi Rp57 miliar.
Baca juga: Bupati Kotabaru apresiasi pengaspalan jalan di Kecamatan Tanjung Selayar
Harapan jalan akses Tanjung Serdang - Lontar mulus. Sebab ada lima kecamatan yang sering dilewati, di sana banyak produk-produk ekonomi, produk pariwisata yang mendukung perekonomian Kotabaru.
Apalagi tidak mempunyai akses jalan yang memadai maka tidak akan berkembang.
Tujuan IJD, Presiden berkeinginan produksi ekonomi baik dari hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dapat dengan lancar menuju ke sentra-sentra penjualan.
"Harga akan lebih murah dan orang akan dapat menikmati hasil tersebut. Jadi IJD itu yang digelontorkan, dan sesuai arahan Bupati usulan ruas jalan Lontar - Tanjunt Serdang. Nah, Lontar - Tanjung Serdang kita fokuskan dengan DAK," katanya.
Baca juga: Bupati Kotabaru pastikan warga binaan di Lapas gunakan hak pilihnya
Sehingga ruas panjang jalan Lontar sampai Tanjung Seloka diharapkan selesai ditahuh ini, maksimal di tahun depan.
Sementara APBD diarahkah diarahkan ke jalan Tanjung Lalak, Tanjung Pelayar, dan Teluk Kemuning karena di sana ada pariwisata. Sehingga harus mendukungnya.
Tanjung Pelayar akan diaspal ke arah Teluk Tamiang pada 2025, termasuk ke arah Teluk Aru.
"Jadi semua, akses itu sesuai visi misi Bupati menjadi priori. Selain peningkatan perekonomian dan pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024