Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggaran pengembangan pariwisata APBD Kota Banjarmasin pada 2017 mengalami penurunan Rp7 miliar menjadi Rp14 miliar dibandingkan 2016 sebesar Rp21 miliar.


Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Banjarmasin Lily Dwiyanti di Banjarmasin, Selasa mengatakan, pengurangan anggaran pengelolaan kepariwisataan tersebut menyesuaikan nilai APBD yang juga mengalami penurunan.

"Jumlah APBD kami tahun 2017 kan juga berkurang, dari Rp1,6 triliun pada 2016, menjadi Rp1,5 triliun pada 2017. Jadi, memang disesuaikan anggaran di semua instansi, termasuk instansi kami," ujarnya.

Namun demikian, meski anggaran pariwisata berkurang secara signifikan, Lily bisa memastikan pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan daerahnya tetap maksimal.

Sebab, lanjutnya, Kota Banjarmasin mengandalkan sektor ini sebagai penggerak perekonomian.

"Lagian juga, sarana dan objek wisata kami sudah sangat baik, tinggal menjaga dan mengembangkannya saja lagi agar lebih menarik," paparnya.

Lily juga mengungkapkan, ada sebanyak 35 titik objek wisata yang menjadi andalan "Kota Seribu Sungai" ini untuk terus dikelola dengan baik dari anggaran itu.

Selain itu, pihaknya juga akan mengadakan berbagai kegiatan kepriwisataan di antaranya kegiatan tahunan bertema "Kemilau Seribu Sungai" dan jukung hias dalam menarik pariwisata yang ditargetkan kedatangan sebanyak 20 ribu wisatawan mancanegara dan 100 ribu wisatawan lokal.

Titik-titik obejk wisata yang diandalkan tersebut, kata dia, di antaranya objek siring Sungai Martapura, pasar terapung, patung raksasa bekantan, susur sungai dan wisata relegi lainnya seperti makam dan Masjid Sultan Suriansyah.

Dia mengungkapkan, kedatangan wisatawan dengan adanya objek-objek pariwisata ini dipastikan terus meningkat, saat ini pun sudah mencapai lebih 5.000 orang per minggunya.

"Utamanya yang datang ke siring Sungai Piare Tendean saat pagi Sabtu dan Minggu itu, karena di sana ada pasar terapung dadakan dan wisata susur sungai, sangat ramai suasananya," tutur Lily.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016