Ustadz Haji Walad Haderawi menyatakan problem murid pada akhir zaman mencari guru yang "ma'sum" atau maksum (bebas dari segala dosa).

 

Ustadz Walad menyatakan itu dalam tausiyahnya kajian "Kalam Hikmah" Ibnu Athaillah Askandari di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin.

 

Syekh Ibnu Atha'illah atau Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari seorang tokoh Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia dan di Indonesia, kelahiran Aleksandaria Mesir Tahun 1269 dan meninggal dunia di Kairo Mesir Tahun 1309.

 

Menurut ustadz yang pernah mendalami ilmu agama di *Dsrul Mustafa" Hadramaut Yaman itu, kemungkinan sulit mencari guru yang ma'sum pada akhir zaman nanti.

 

"Hal tersebut dengan melihat atau berdasarkan fenomena sekarang," ujar ustadz yang menyandang gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) tersebut seraya berharap ke depannya bisa lebih baik.

 

Dalam kajian Kalam Hikmah Ibnu Athaillah tersebut, Ustadz Walad lebih banyak membicarakan tentang hakekat yaitu pada dasarnya datang dalam keadaan tampak secara global

 

"Dengan hakekat tersebut bahwa Allah menunjukkan keadaan yang berbeda seperti masa lalu, kini dan akan datang atau akhir zaman," ujar ustadz putra dari almarhum Haji Haderawi, seorang ulama terkenal di Banjarmasin tempu dulu itu.

 

Pada kesempatan itu pula,.Ustadz Walad mengingatkan atau menganjurkan orang tua agar memberikan pendidikan yang baik sedini mungkin kepada anak-anaknya sebagai generasi mendatang.

 

"Sayang kalau anak-anak selagi otaknya masih cemerlang dicekoki atau diberi hal-hal kurang mendidik buat menjadi anak saleh dan salehah," ujarnya.

 

Pasalnya, lanjut Ustadz Walad, kesalehan tersebut akan berdampak pada amal yang kelak dia lakukan. "Sementara berkah kesalehan atau amal saleh bisa menimbulkan berkah pula terhadap generasinya mendatang ataupun orang lain," tambahnya.

Ustadz Haji Walad Haderawi saat tausiyah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin (27/5/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Sebagai contoh Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sakumpul Martapura Kabupaten Banjar dengan kesalehan almarhum sampai sekarang mendatangkan berkah bagi keturunan serta masyarakat sekitar.

 

Contoh lain, dengan kesalehan Tuan Guru Haji Asmuni atau Guru Danau di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel ketika acara 100 hari mengenang meninggal dunia, kawasan tersebut jadi ramai dan perekonomian masyarakat setempat menjadi terangkat, demikian Ustadz Walad Haderawi.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024