Pertemuan World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 di Gedung Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC) memberikan masukan dan saran terkait penanganan sungai di Pulau Kalimantan yang memiliki banyak cabang aliran sungai lintas provinsi dan kabupaten/kota.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dalam keterangan yang diterima di Banjarmasin, Rabu, mengatakan pertemuan forum air dunia yang dihadiri bersama kepala daerah se-Asia Pasifik di Bali, turut membahas persoalan terkait dengan air dan limbah khususnya aliran sungai yang melintasi antardaerah.
Baca juga: BWS Kalimantan III paparkan inovasi pemeliharaan sungai ke Menteri PUPR
“WWF ke-10 ini memberikan masukan, yang utama agar seluruh kabupaten/kota maupun provinsi yang dilintasi satu sungai panjang agar berkolaborasi. Contohnya Kalimantan Selatan, ada Sungai Martapura yang melintasi berbagai kabupaten/kota, ada juga Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, kemudian Sungai Barito di Kalimantan Tengah, lalu Sungai Kapuas di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Dia menyebutkan empat sungai panjang dan luas yang berada di Pulau Kalimantan itu menjadi salah satu perhatian, karena itu dia yang berhadir sebagai salah satu perwakilan Pulau Kalimantan turut berdiskusi bertukar pendapat bersama kepala daerah se-Asia Pasifik.
“Sejak hari pertama kegiatan dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo, sudah banyak rangkaian kegiatan. Setelah itu, kami kepala daerah se-Asia Pasifik saling bertukar informasi terkait dengan air," ucapnya.
Ibnu Sina menjelaskan pada momen WWF ke-10 itu, pertemuan organisasi antar kepala daerah atau United Cities and Local Goverments (UCLG) yang merupakan organisasi internasional memayungi pemerintah kota baik lokal dan regional, memiliki tujuan untuk mewakili serta membela kepentingan pemerintah daerah seluruh dunia.
Baca juga: Hari ini AHY bicara manajemen air di KTT WWF Bali
Ia mengatakan pula, termasuk saran dan masukan bagi Kota Banjarmasin yang selama ini telah bekerja sama dengan Indah Water Consortium (IWK) Malaysia sejak 2022 terkait pengelolaan air limbah yang lebih berkualitas.
Dia menilai kegiatan WWF ke-10 Bali memberikan banyak masukan terhadap pengelolaan air di Kalimantan khususnya di Kalimantan Selatan yang memiliki Sungai Martapura atau lebih dikenal wilayah “Seribu Sungai” sehingga banyak teknis yang dapat dipelajari untuk diterapkan di daerahnya.
“Bapak Menteri Dalam Negeri, Menteri ATR/BPN, Menteri PUPR, meminta kami yang di daerah yang memiliki potensi sungai luas dan panjang, agar menjalin kerja sama lintas pemerintah daerah. Semua daerah harus bersatu khususnya wilayah yang dilintasi sungai besar,” tutur Ibnu Sina.
Karenanya, dia berharap pertemuan WWF ke-10 Bali itu, menjadi momentum menjalin jejaring kerja sama antar pemerintah daerah terkait dengan air termasuk juga air limbah dan sanitasi karena pengelolaan air merupakan tanggung jawab bersama untuk melahirkan komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Kepala BWS III: Banyak manfaat ikuti WWF ke-10
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dalam keterangan yang diterima di Banjarmasin, Rabu, mengatakan pertemuan forum air dunia yang dihadiri bersama kepala daerah se-Asia Pasifik di Bali, turut membahas persoalan terkait dengan air dan limbah khususnya aliran sungai yang melintasi antardaerah.
Baca juga: BWS Kalimantan III paparkan inovasi pemeliharaan sungai ke Menteri PUPR
“WWF ke-10 ini memberikan masukan, yang utama agar seluruh kabupaten/kota maupun provinsi yang dilintasi satu sungai panjang agar berkolaborasi. Contohnya Kalimantan Selatan, ada Sungai Martapura yang melintasi berbagai kabupaten/kota, ada juga Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, kemudian Sungai Barito di Kalimantan Tengah, lalu Sungai Kapuas di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Dia menyebutkan empat sungai panjang dan luas yang berada di Pulau Kalimantan itu menjadi salah satu perhatian, karena itu dia yang berhadir sebagai salah satu perwakilan Pulau Kalimantan turut berdiskusi bertukar pendapat bersama kepala daerah se-Asia Pasifik.
“Sejak hari pertama kegiatan dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo, sudah banyak rangkaian kegiatan. Setelah itu, kami kepala daerah se-Asia Pasifik saling bertukar informasi terkait dengan air," ucapnya.
Ibnu Sina menjelaskan pada momen WWF ke-10 itu, pertemuan organisasi antar kepala daerah atau United Cities and Local Goverments (UCLG) yang merupakan organisasi internasional memayungi pemerintah kota baik lokal dan regional, memiliki tujuan untuk mewakili serta membela kepentingan pemerintah daerah seluruh dunia.
Baca juga: Hari ini AHY bicara manajemen air di KTT WWF Bali
Ia mengatakan pula, termasuk saran dan masukan bagi Kota Banjarmasin yang selama ini telah bekerja sama dengan Indah Water Consortium (IWK) Malaysia sejak 2022 terkait pengelolaan air limbah yang lebih berkualitas.
Dia menilai kegiatan WWF ke-10 Bali memberikan banyak masukan terhadap pengelolaan air di Kalimantan khususnya di Kalimantan Selatan yang memiliki Sungai Martapura atau lebih dikenal wilayah “Seribu Sungai” sehingga banyak teknis yang dapat dipelajari untuk diterapkan di daerahnya.
“Bapak Menteri Dalam Negeri, Menteri ATR/BPN, Menteri PUPR, meminta kami yang di daerah yang memiliki potensi sungai luas dan panjang, agar menjalin kerja sama lintas pemerintah daerah. Semua daerah harus bersatu khususnya wilayah yang dilintasi sungai besar,” tutur Ibnu Sina.
Karenanya, dia berharap pertemuan WWF ke-10 Bali itu, menjadi momentum menjalin jejaring kerja sama antar pemerintah daerah terkait dengan air termasuk juga air limbah dan sanitasi karena pengelolaan air merupakan tanggung jawab bersama untuk melahirkan komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Kepala BWS III: Banyak manfaat ikuti WWF ke-10
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024