Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kebakaran (BPBDK) Kota Banjarmasin ternyata belum memiliki perangkat trasportasi air jenis perahu karet sebagai alat tanggap darurat bencana banjir.
Kepala BPBDK Kota Banjarmasin M Hilmi di Banjarmasin, Rabu, mengungkapkan, upaya memohon bantuan perahu karet dan trasportasi sungai jenis lainnya terus dilakukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebab daerah ini perlu kesiapsiagaan selalu menghadapi bencana.
Sebab, kata dia, daerah Banjarmasin yang memiliki banyaknya sungai perlu cukup banyak kesediaan peralatan dan trasportasi air, di antaranya jenis perahu karet atau semacamnya.
"Memang daerah kita ini tidak pernah dilanda banjir, tapi tetap diwaspadai, sebab bencana terkadang bisa datang begitu saja, sebab tidak mustahil sungai di daerah ini bisa meluap dengan mulai kurangnya daerah serapan akibat berkembangnya pemukiman," tutur Hilmi.
Kewaspadaan yang dimiliki BPBDK saat ini, ujarnya, untuk diperairan hanya berupa satu jenis kapal speed dan perahu lipat yang ditempatkan di Sungai Martapura daerah Sungai Jingah Banjarmasin Utara.
"Memang harusnya ditambah lagi, setidaknya lima perahu karet atau jenis lainnya, sebab kejadian di perairan kita cukup banyak terkadang, utamanya membantu pencarian orang tenggelam," ucapnya.
Untungnya, kata dia, di daerah berjuluk "Kota Seribu Sungai" ini cukup banyak juga Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dari masyarakat yang memiliki trasportasi air.
"Sekitar 500 BPK milik masyarakat ada di kota kita ini, di antaranya sekitar 15 BPK memiliki trasportasi sungainya juga, jadi cukup membantu kewaspadaan bencana daerah," ungkapnya.
Selain itu, kata Hilmi, pihak BNPB Kalsel yang berkantor di daerah ibu kota provinsi ini juga menjamin apabila diperlukan trasportasi air siap membantu.
Dia menyatakan, Banjarmasin belum menyatakan siaga Banjir di saat cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi ini, namun kewaspadaan pihaknya untuk menghadapi musibah yang bisa tiba-tiba datang itu dilakukan terus.
"Artinya, apakah kita waspada terhadap bencana banjir, kita nyatakan setiap saat kita selalu mewaspadainya," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kepala BPBDK Kota Banjarmasin M Hilmi di Banjarmasin, Rabu, mengungkapkan, upaya memohon bantuan perahu karet dan trasportasi sungai jenis lainnya terus dilakukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebab daerah ini perlu kesiapsiagaan selalu menghadapi bencana.
Sebab, kata dia, daerah Banjarmasin yang memiliki banyaknya sungai perlu cukup banyak kesediaan peralatan dan trasportasi air, di antaranya jenis perahu karet atau semacamnya.
"Memang daerah kita ini tidak pernah dilanda banjir, tapi tetap diwaspadai, sebab bencana terkadang bisa datang begitu saja, sebab tidak mustahil sungai di daerah ini bisa meluap dengan mulai kurangnya daerah serapan akibat berkembangnya pemukiman," tutur Hilmi.
Kewaspadaan yang dimiliki BPBDK saat ini, ujarnya, untuk diperairan hanya berupa satu jenis kapal speed dan perahu lipat yang ditempatkan di Sungai Martapura daerah Sungai Jingah Banjarmasin Utara.
"Memang harusnya ditambah lagi, setidaknya lima perahu karet atau jenis lainnya, sebab kejadian di perairan kita cukup banyak terkadang, utamanya membantu pencarian orang tenggelam," ucapnya.
Untungnya, kata dia, di daerah berjuluk "Kota Seribu Sungai" ini cukup banyak juga Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dari masyarakat yang memiliki trasportasi air.
"Sekitar 500 BPK milik masyarakat ada di kota kita ini, di antaranya sekitar 15 BPK memiliki trasportasi sungainya juga, jadi cukup membantu kewaspadaan bencana daerah," ungkapnya.
Selain itu, kata Hilmi, pihak BNPB Kalsel yang berkantor di daerah ibu kota provinsi ini juga menjamin apabila diperlukan trasportasi air siap membantu.
Dia menyatakan, Banjarmasin belum menyatakan siaga Banjir di saat cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi ini, namun kewaspadaan pihaknya untuk menghadapi musibah yang bisa tiba-tiba datang itu dilakukan terus.
"Artinya, apakah kita waspada terhadap bencana banjir, kita nyatakan setiap saat kita selalu mewaspadainya," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016