PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mendukung pelestarian budaya Dayak melalui partisipasi pada Festival Seni Budaya Dayak Borneo bertajuk "Borneo in Harmony" yang digelar kelima kalinya.
 
Festival yang digelar Perkumpulan Dayak Meratus (Kumdatus) dengan bertujuan lebih mengenalkan dan mempertahankan eksistensi budaya dayak kepada khalayak berlangsung selama tiga hari di sebuah mal di Banjarbaru pada 3-5 Mei 2024.

Baca juga: Pentas seni Dayak Borneo jadi sarana untuk saksikan kekayaan budaya
 
"PLN mendukung setiap pelestarian budaya daerah. Salah satu wujudnya, turut serta pada festival sekaligus memberikan informasi dan edukasi tentang kelistrikan ke masyarakat," ujar General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin melalui keterangan tertulis di Kota Banjarbaru, Selasa.
 
Menurut Joharifin, pagelaran Seni Budaya yang diusung apik dalam festival tahunan itu diharapkan menjadi salah satu wadah dalam pelestarian budaya daerah untuk diwariskan ke generasi-generasi selanjutnya.
 
Dikatakan Joharifin, keikutsertaan PLN dalam kegiatan itu dengan turut ambil bagian membuka "booth" pelayanan untuk lebih mengenalkan super Apps PLN Mobile dengan segala keunggulan, kemudahan dan berbagai macam reward.
 
Tari Mandau khas suku Dayak sebagai tarian pembukaan Festival Seni Budaya Dayak Borneo bertajuk "Borneo in Harmony" yang kelima kalinya digelar di sebuah mal di Banjarbaru, Jumat (3/5/2024). (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)

 
"Aplikasi New PLN Mobile adalah sebuah kemudahan dalam satu genggaman. Tak hanya urusan listrik seperti pengaduan, pasang baru dan tambah daya, tetapi juga ada market place berbagai macam kebutuhan sehari-hari dan aplikasi juga banyak memberikan promo dan reward, jadi sayang kalau dilewatkan," ucap Joharifin.
 
Ketua Kumdatus Provinsi Kalsel Benyamin Uhil mengatakan, tujuan diselenggarakannya festival adalah mengenalkan berbagai seni maupun budaya Dayak yang diharapkan makin dikenal lebih luas dan diketahui lebih dalam lagi.
 
"Era serba digital dan instan, budaya daerah sudah mulai ditinggalkan sehingga kami ingin mengenalkan seni dan budaya Dayak sebagai bagian dari budaya Kalimantan lebih dikenal luas masyarakat baik tingkat nasional hingga internasional," ujar Uhil.

Baca juga: KBB Bandung Raya diharapkan jadi wadah pelestarian adat budaya Banjar
 
Dikatakan Uhil, pihaknya sangat mengapresiasi bantuan dan juga dukungan PLN UID Kalselteng atas setiap pelaksanaan pagelaran yang sudah memasuki kali kelima dan sangat terbantu atas partisipasi perusahaan tersebut.
 
Ditambahkan Uhil, pagelaran seni budaya Dayak juga diisi seni tari tradisional, bela diri kuntau, pengobatan tradisional gratis, kompetisi fashion show baju Dayak dan lain sebagainya.
 
Selain itu, kegiatan budaya ini juga turut menghadirkan perwakilan masyarakat suku dayak se Pulau Kalimantan yang identik dengan ikat kepala merah serta suku Banjar yang ditandai ikat kepala (laung) kuning.
 
"Kami mengundang suku-suku dayak se Kalimantan juga suku Banjar dan dengan menjunjung tinggi tali persaudaraan kepada seluruh suku dan adat itulah mengapa kegiatan diberi nama Borneo in Harmony," kata ASN Pemkot Banjarbaru itu.
 
 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024