Kaum Muslim tampaknya sabar dan setia tibanya "Lailatul Qadar" atau malam qadar yang lebih baik dari seribu bulan dalam melaksanakan amal ibadah hingga malam ke-27 Ramadhan 1445 Hijriah.

 

Pantauan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, dinihari Ahad melaporkan, kaum Muslim masih setia menunggu Lailatul Qadar, walaupun ketibaanya "Wallahu 'alam" (hanya Allah yang tahu).

 

Kesetiaan kaum Muslim menunggu tibanya Lailatul Qadar antara lain terlihat pada warga Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin Kalsel ada diantara mereka yang aktif melakukan peribadahan di sepertiga terakhir malam atau mulai pukul 02.00 Wita sampai selesai.

 

Warga masyarakat Muslim tersebut melakukan peribadahan di Masjid Assa'adah antara lain dengan i'tikaf, serta melaksanakan shalat-shalat sunat seperti Shalat Hajat, Shalat Tasbih dan zikrullah.

 

Namun mereka melakukan peribadahan pada seperti terakhir malam tersebut rata-rata mereka yang sudah tergolong "sepuh" atau di atas umur 50 tahun, tidak tampak anak muda.

 

Menurut pemuka agama, Guru Haji Muhammad Bachtiar (80), semestinya pada malam ke-27 Ramadhan 1445 H jamaah peribadahan lebih banyak lagi dan termasuk dari kalangan anak-anak muda.

Suasana peribadahan menunggu "Lailatul Qadar" di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, dinihari Ahad (7/4/2024). (Syamsuddin Hasan)
 

Pasalnya. lanjut pensiunan pegawai negeri sipil (PNS)/guru agama itu, sebagaimana perkiraan Imam Ghazali Lailatul Qadar terjadi pada 27 Ramadhan, karena awal bulan puasa tahun. Ini hari Selasa.

 

"Jadi kesempatan atau merupakan momentum yang tiada tara untuk munajat kepada Allah SWT. Sebab pada malam kadar segala doa dan pinta untuk kebaikan Allah kabulkan," ujar Guru Bachtiar.

 

Penantian kaum Muslim terhadap Lailatul Qadar sejak malam "salikur" (21) Ramadhan dengan harapan bisa bertemu dengan yang lebih baik dari seribu bulan tersebut.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024