Adaro Group berkomitmen melaksanakan program penurunan stunting dengan mendorong optimalisasi kolaborasi bersama Pemkab Balangan, Kalimantan Selatan dan para pihak lainnya.
“Adaro merasa bertanggung jawab secara sosial, khususnya dalam mendukung upaya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Balangan,” ujar Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri, Zuraida Murdia Hamdie di Balangan, Senin.
Baca juga: Kolaborasi Adaro-Pemkab Tabalong jadi kontribusi tekan stunting
Komitmen bersama Adaro Group dengan para stakeholder ini akan mampu mewujudkan Deklarasi Desa Bebas Stunting yang dikemukakan pada Rembuk Stunting Balangan, 25 Maret 2024 lalu.
Dengan optimalisasi kolaborasi yang melibatkan tim Penggerak PKK Kabupaten Balangan berupa pendampingan kepada keluarga balita stunting di desa-desa sasaran diyakini mempercepat penurunan prevalensi stunting.
Kontribusi Adaro bersama mitra kerja dalam penurunan stunting sejak tahun 2022 berupa pendampingan 245 balita stunting dan 46 ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Balangan.
Hasilnya ada peningkatan status gizi balita dan ibu hamil KEK yang mencapai 100 persen dan menurunkan prevalensi stunting sebesar 43 persen dari capaian sebelumnya sebagai bukti keberhasilan program pendampingan Adaro group.
"Tahun 2023 kita melakukan intervensi di 40 desa sasaran program dengan capaian kegiatan mencapai 100 persen," tambah Zuraida.
Melihat kesuksesan tahun sebelumnya, Adaro Group akan melanjutkan Program Pendidikan Pelatihan dan Pembelajaran untuk Percepatan Penurunan Stunting pada 2024.
Baca juga: Adaro-Pemkab Balangan deklarasikan Desa Bebas Stunting
Melalui serangkaian kegiatan ini, diharapkan semua pihak terlibat dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengimplementasikan program percepatan penurunan stunting.
Termasuk memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target prevalensi stunting sebesar 14 persen di Kabupaten Balangan.
Sementara itu selama kegiatan Deklarasi Desa Bebas Stunting di Rembuk Stunting, Adaro juga mengusulkan keterlibatan media dalam upaya meningkatkan edukasi masyarakat mengenai stunting.
Selain itu Adaro terus berkomitmen melakukan upaya percepatan Kabupaten ODF (Open Defecation Free) atau bebas BAB sembarangan untuk mengurangi risiko infeksi akibat sanitasi yang buruk.
Dalam acara deklarasi Desa Bebas Stunting di Rembuk Stunting juga dihadiri Kepala Divisi Hubungan Eksternal PT Adaro Indonesia Rinaldo Kurniawan dan Kepala Departemen CSR & CR Nico Seniar yang mewakili Adaro Group.
Baca juga: Metode Pendampingan Adaro - Polanka Berhasil tekan Stunting di Balangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Adaro merasa bertanggung jawab secara sosial, khususnya dalam mendukung upaya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Balangan,” ujar Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri, Zuraida Murdia Hamdie di Balangan, Senin.
Baca juga: Kolaborasi Adaro-Pemkab Tabalong jadi kontribusi tekan stunting
Komitmen bersama Adaro Group dengan para stakeholder ini akan mampu mewujudkan Deklarasi Desa Bebas Stunting yang dikemukakan pada Rembuk Stunting Balangan, 25 Maret 2024 lalu.
Dengan optimalisasi kolaborasi yang melibatkan tim Penggerak PKK Kabupaten Balangan berupa pendampingan kepada keluarga balita stunting di desa-desa sasaran diyakini mempercepat penurunan prevalensi stunting.
Kontribusi Adaro bersama mitra kerja dalam penurunan stunting sejak tahun 2022 berupa pendampingan 245 balita stunting dan 46 ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Balangan.
Hasilnya ada peningkatan status gizi balita dan ibu hamil KEK yang mencapai 100 persen dan menurunkan prevalensi stunting sebesar 43 persen dari capaian sebelumnya sebagai bukti keberhasilan program pendampingan Adaro group.
"Tahun 2023 kita melakukan intervensi di 40 desa sasaran program dengan capaian kegiatan mencapai 100 persen," tambah Zuraida.
Melihat kesuksesan tahun sebelumnya, Adaro Group akan melanjutkan Program Pendidikan Pelatihan dan Pembelajaran untuk Percepatan Penurunan Stunting pada 2024.
Baca juga: Adaro-Pemkab Balangan deklarasikan Desa Bebas Stunting
Melalui serangkaian kegiatan ini, diharapkan semua pihak terlibat dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengimplementasikan program percepatan penurunan stunting.
Termasuk memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target prevalensi stunting sebesar 14 persen di Kabupaten Balangan.
Sementara itu selama kegiatan Deklarasi Desa Bebas Stunting di Rembuk Stunting, Adaro juga mengusulkan keterlibatan media dalam upaya meningkatkan edukasi masyarakat mengenai stunting.
Selain itu Adaro terus berkomitmen melakukan upaya percepatan Kabupaten ODF (Open Defecation Free) atau bebas BAB sembarangan untuk mengurangi risiko infeksi akibat sanitasi yang buruk.
Dalam acara deklarasi Desa Bebas Stunting di Rembuk Stunting juga dihadiri Kepala Divisi Hubungan Eksternal PT Adaro Indonesia Rinaldo Kurniawan dan Kepala Departemen CSR & CR Nico Seniar yang mewakili Adaro Group.
Baca juga: Metode Pendampingan Adaro - Polanka Berhasil tekan Stunting di Balangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024