Adaro bersama Politeknik Unggulan Kalimantan (Polanka) Banjarmasin berhasil menekan angka stunting di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan Ahmad Nasa'i menyebutkan hasil pendampingan berupa skrining, intervensi dan promosi dalam penanganan stunting mampu tekan angka stunting sebesar 2,4 persen.

Baca juga: Ketua PKK Banjarbaru luncurkan program dapur sehat atasi stunting

"Kini prevalensi stunting di Kabupaten Balangan 29,4 persen turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 32,2 persen," jelas Ahmad Nasa'i di Paringin, Kamis.

Angka ini berdasarkan hasil survei status gizi sebagai bukti keberhasilan intervensi yang dilakukan Adaro bersama Polanka melakukan Kedaireka Matching Fund sebagai program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Dalam kolaborasi ini tim dosen dan mahasiswa Polanka Banjarmasin fokus dalam penanganan perkembangan balita diantaranya pendampingan kader untuk melakukan skrining tumbuh kembang awal.

"Pada tahap intervensi dari 485 anak sasaran, sebanyak 55 anak mengalami penyimpangan sehingga dilakukan penanganan fisioterapi," jelas Ketua Pelaksana Program Kedaireka Adaro - Polanka Yulisha Eva Oktaviani.

Menurut Yulisha saat memaparkan hasil Intervensi dan Pertemuan Stakeholder Lintas Sektoral penanganan fisioterapi dilakukan karena balita mengalami gangguan perkembangan sehingga motoriknya perlu dipicu.

Selanjutnya melalui support Adaro yang dikoordinir oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) memberikan tambahan nutrisi untuk memacu pertumbuhan balita dengan capaian pada akhir November 2023 dari 55 anak yang mengalami penyimpangan tersisa 19 anak.

“Adaro secara optimal mewujudkan kolaborasi lintas sektor untuk bisa mendorong percepatan penurunan stunting, khsusunya di Kabupaten Balangan. Kehadiran akademisi sangat memberikan dampak positif dalam optimalisasi tersebut,” ungkap Muhammad Safikri perwakilan YABN.

Perwakilan program CSR PT Adaro Indonesia Akhmad Fiteriyadi mengatakan kegiatan pendampingan tumbuh kembang balita kolaborasi Adaro - Polanka Banjarmasin dengan lokasi sasaran 40 desa di Kabupaten Balangan.

"Kerjasama ini satu upaya kita untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di desa sasaran," ungkap Fiteriyadi.

Selanjutnya Direktur Polanka Banjarmasin Husin mengharapkan hasil kerjasama ini dapat ditindak lanjut Pemkab Balangan mengingat metode pendampingan balita stunting dengan kerangka SIP (Screening, Intervetion, Promotion) cukup efektif tekan angka stunting.

Baca juga: Pemkab HST audit kasus stunting di 11 desa

"Kami bersyukur Polanka bisa memberi manfaat dalam upaya  penanganan stunting di Balangan dan semoga program ini berkelanjutan," jelas Husin.

Salah satu kader dari Desa Halong Rinah mengakui intervensi dan pendampingan yang dilakukan tim YABN maupun Polanka Banjarmasin sangat membantu dalam penanganan stunting.

Mengingat angka stunting Desa Halong cukup tinggi yang sebelumnya terdeteksi 32 anak berstatus anak pendek kini berhasil turun menjadi 16 anak setelah adanya metode pendampingan.

"Di Desa Halong kasus stunting bisa berkurang dari 32 anak tersisa 16 anak stunting dan ini hasil dari metode pendampingan tim YABN bersama perguruan tinggi," ungkap Rinah.

Sebelumnya dalam acara Publikasi Hasil Intervensi dan Pertemuan Stakeholder Lintas Sektoral Asisten 3 Rudiansyah Sofyan mewakili Bupati Balangan Abdul Hadi menyampaikan apresiasinya atas program Kedaireka Adaro - Polanka Banjarmasin yang mampu tekan angka stunting melalui pendampingan tumbuh kembang balita dan sistem informasi kesehatan 4.0.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023