Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, menelusuri informasi dampak gempa bumi dangkal berkekuatan Magnitudo 3,3 yang terjadi di Kabupaten Kotabaru pada Kamis sekitar pukul 10.28 Wita.

"Kami bersama tim BPBD Tanah Bumbu terus mencari informasi dan menelusuri apakah berdampak terhadap wilayah kami atau tidak," kata Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin, Kamis.

Baca juga: BPBD Kotabaru: Warga tidak rasakan gempa dangkal Mag 3,3

Sejauh ini, Sulhadi menyebutkan BPBD belum menerima laparan dari tim dan relawan yang tersebar di seluruh Kabupaten Tanah Bumbu terkait dampak kejadian tersebut.

Sulhadi meminta seluruh lapisan masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, serta mencari informasi terbaru terkait hal ini kepada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kemudian, masyarakat diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Baca juga: Gempa tektonik Magnitudo 3,3 guncang Kotabaru

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M3.3 episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,66° LS ; 116,15° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 68 Km arah Tenggara Tanah Bumbu Kalimantan Selatan pada kedalaman enam km.

"Gempa bumi ini merupakan gempa dangkal akibat adanya aktivitas patahan lokal dan tidak berpotensi tsunami," terang Sulhadi.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di daerah Kota Baru II- III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tergolong aman atau tidak berdampak tsunami," ucap Sulhadi.

Baca juga: Ketua DPRD Kalsel ingatkan masyarakat tetap waspada gempa

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024