Petani padi di Desa Bumi Asih Kelumpang Selatan Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan selatan, bersuka cita menyambut masa panen padi yang selam ini di nanti-nati.
"Alhamdulillah dalam waktu dekat atau kurang lebih sekitar sepuluh hari lagi, padi yang kita tanam mulai panen," kata salah satu petani padi di Desa Bumi Asih Umi Sholichah di Batulicin, Ahad.
Baca juga: Wings Air rilis jadwal penerbangan Batulicin-Banjarbaru
Di tengah isu mahalnya harga beras di beberapa daerah yang ada di Indonesia, warga Bumi Asih kini lebih bahagia kerana sebentar lagi memiliki beras dari hasil produksinya sendiri.
"Bahkan tradisi di keluarga kami sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, hasil panen padi pertama yang sudah digiling menjadi beras atau "beras anyar" sebagian kecil dibagikan kepada keluarga atau kerabat terdekat agar ikut merasakan suka cita," katanya
Sholichah meyakini, bahwa "beras anyar" memiliki aroma dan rasanya lebih nikmat dibandingkan dengan beras lama.
Baca juga: Wings Air tutup penerbangan Batulicin-Makassar
Dia menuturkan, sebagai upaya bersuka cita menyambut masa panen para petani padi selama memasuki pembuahan atau usia 60-65 hari setelah masa tanam. Padi yang sudah berbunga terus dijaga setiap pagi dan sore hari hingga memasuki masa panen untuk menghindari serangan hama burung pipit.
Kalau tidak dijaga dengan cara di usir, maka burung pipit yang selama ini menjadi hama dapat memakan bunga padi yang baru mekar.
Di Desa Bumi Asih sebagian besar pada pekan ini juga ada yang sudah mulai panen, bahkan ada juga yang sudah memasuki masa tanam ke dua sejak pertengahan Maret 20024.
"Kami sangat optimis, panen tahun ini akan berlimpah. Bahkan kami percaya Desa Bumi Asih bisa menjadi lumbung pangan untuk Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan," turutnya.
Baca juga: Gempa Tuban Jatim terasa hingga ke pesisir Tanah Bumbu
Sementara itu, Kelompok Tani Desa Bumi Asih Kecamatan Kelumpang Selatan Suli Sarwono menambahkan, petani padi di Desa Bumi Asih mampu memproduksi padi hingga 1.300 ton per tahun dengan luas lahan mencapai 90 hektare.
lahan seluas 90 hektare tersebut di kelola oleh empat kelompok tani agar pengelolaan dan hasil panen padi lebih maksimal.
Kelompok tani Maju Makmur mengelola lahan seluas 25 hektare, kelompok tani Sido Makmur seluas 25 hektare, Karya bakti seluas 18 hektare dan kelompok tani Harapan Baru mengelola lahan seluas 22 hektare.
"Kami semua warga Desa Bumi asih bersuka cita menyambut masa panen padi, di bulan yang penuh berkah ini," terang Suli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Alhamdulillah dalam waktu dekat atau kurang lebih sekitar sepuluh hari lagi, padi yang kita tanam mulai panen," kata salah satu petani padi di Desa Bumi Asih Umi Sholichah di Batulicin, Ahad.
Baca juga: Wings Air rilis jadwal penerbangan Batulicin-Banjarbaru
Di tengah isu mahalnya harga beras di beberapa daerah yang ada di Indonesia, warga Bumi Asih kini lebih bahagia kerana sebentar lagi memiliki beras dari hasil produksinya sendiri.
"Bahkan tradisi di keluarga kami sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, hasil panen padi pertama yang sudah digiling menjadi beras atau "beras anyar" sebagian kecil dibagikan kepada keluarga atau kerabat terdekat agar ikut merasakan suka cita," katanya
Sholichah meyakini, bahwa "beras anyar" memiliki aroma dan rasanya lebih nikmat dibandingkan dengan beras lama.
Baca juga: Wings Air tutup penerbangan Batulicin-Makassar
Dia menuturkan, sebagai upaya bersuka cita menyambut masa panen para petani padi selama memasuki pembuahan atau usia 60-65 hari setelah masa tanam. Padi yang sudah berbunga terus dijaga setiap pagi dan sore hari hingga memasuki masa panen untuk menghindari serangan hama burung pipit.
Kalau tidak dijaga dengan cara di usir, maka burung pipit yang selama ini menjadi hama dapat memakan bunga padi yang baru mekar.
Di Desa Bumi Asih sebagian besar pada pekan ini juga ada yang sudah mulai panen, bahkan ada juga yang sudah memasuki masa tanam ke dua sejak pertengahan Maret 20024.
"Kami sangat optimis, panen tahun ini akan berlimpah. Bahkan kami percaya Desa Bumi Asih bisa menjadi lumbung pangan untuk Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan," turutnya.
Baca juga: Gempa Tuban Jatim terasa hingga ke pesisir Tanah Bumbu
Sementara itu, Kelompok Tani Desa Bumi Asih Kecamatan Kelumpang Selatan Suli Sarwono menambahkan, petani padi di Desa Bumi Asih mampu memproduksi padi hingga 1.300 ton per tahun dengan luas lahan mencapai 90 hektare.
lahan seluas 90 hektare tersebut di kelola oleh empat kelompok tani agar pengelolaan dan hasil panen padi lebih maksimal.
Kelompok tani Maju Makmur mengelola lahan seluas 25 hektare, kelompok tani Sido Makmur seluas 25 hektare, Karya bakti seluas 18 hektare dan kelompok tani Harapan Baru mengelola lahan seluas 22 hektare.
"Kami semua warga Desa Bumi asih bersuka cita menyambut masa panen padi, di bulan yang penuh berkah ini," terang Suli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024