Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengintervensi keamanan jajanan pada 12 sekolah selama 2024.
 
Pengawas Farmasi dan Makanan BBPOM Banjarmasin Gusti Maulita Indriyana mewakili Kepala BBPOM setempat Leonard Duma di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan pihaknya mengintervensi jajanan dari tingkat SD, SMP, hingga SMA sederajat.

Baca juga: BPOM serahkan penghargaan keamanan pangan 12 sekolah di Banjarbaru
 
Menurut dia, Kota Banjarmasin menjadi salah satu lokus program tersebut pada 2024 melalui gerakan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman, bermutu dan bergizi.
 
Maulita menyampaikan Banjarmasin masuk jadi program prioritas nasional yang telah dicanangkan Wakil Presiden RI, Boediono pada 2011.
 
"Hingga 2024 terus berlanjut, di mana sosialisasi ke masyarakat terus dilakukan," tuturnya.
 
Diketahui, sosialisasi tersebut diikuti dari unsur guru, komite sekolah, siswa, lintas sektor dan Pegawai BBPOM di Banjarmasin.
 
Maulita menuturkan sosialisasi ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan PJAS yang aman, bermutu dan bergizi melalui partisipasi aktif dan terpadu dari seluruh kementerian lembaga pemerintah, dan lintas sektor di pusat maupun daerah serta pemberdayaan komunitas sekolah.

Baca juga: Terdakwa korupsi BBPOM Banjarmasin jalani sidang perdana
 
"Jadi implementasi program PJAS, menuntut kemandirian sekolah termasuk guru, orang tua murid serta pengelola kantin dalam mengawasi keamanan jajanan anak di lingkungan sekolah masing-masing," ujarnya.
 
Apalagi sosialisasi keamanan pangan merupakan tahap ke-2 program prioritas nasional BPOM, yaitu sekolah dengan PJAS Aman yang tahun ini dilaksanakan pada dua daerah yaitu Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
 
Untuk itu, diharapkan komunitas sekolah dapat memperoleh akses informasi keamanan pagan yang valid, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman komunitas sekolah terhadap keamanan pangan dan pada akhirnya dapat membentuk perilaku keamanan pangan yang baik.
 
"Diharapkan juga komunitas sekolah memiliki kemampuan dalam mengenal dan memilih pangan yang aman, bermutu dan bergizi dan komunitas sekolah dapat berperan serta melakukan pengawasan peredaran pangan di lingkungan sekolah secara mandiri," ucap Maulita.

Baca juga: Korupsi Gedung BBPOM Banjarmasin disidangkan Kamis

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024