Pusat Pengabdian Masyarakat (P2M) dan Himpunan Mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HIMA HKI) STAI Darul Ulum Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar rukyat hilal awal Ramadhan dan seminar.
Seminar tersebut mengangkat tema "Memahami Penentuan Awal Ramadhan 1455 Hijriah dan Potensi Perbedaannya" digelar di Aula Kampus II STAI Kandangan dan rukyat hilal awal Ramadhan 1445 Hijriah di Bukit Asam, Telaga Langsat.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi adanya potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan 1445 Hijriah, serta beberapa ormas Islam sudah lebih awal menetapkan awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah," kata Ketua P2M STAI Kandangan sekaligus Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama Kalsel Muhammad Rasyid, di Kandangan, Minggu.
Dijelaskan dia, seminar bertujuan untuk memberikan edukasi terkait penentuan awal bulan Ramadhan dan penyebab perbedaan.
Baca juga: Pj Bupati HSS lepas 297 mahasiswa KKN STAI Darul Ulum Kandangan
Rasyid mengungkapkan beberapa faktor penyebab terjadi perbedaan awal bulan Ramadhan di Indonesia, antara lain perbedaan memahami dalil, metode dan kriteria.
"Selain itu, juga perbedaan kita memahami otoritas dalam menentukan awal bulan dan perbedaan memahami konsep matla (batas geografis penetapan awal bulan)," ujarnya.
Menurut dia, Ramadhan 1445 Hijriah atau 2024 berpotensi berbeda karena posisi hilal akhir Sya'ban 1445 Hijriah berada di atas ufuk, namun belum mencapai parameter imkan rukyat (visibiltas hilal).
Berdasarkan kondisi tersebut, menurut organisasi keagamaan Muhammadiyah, hilal sudah wujud di atas ufuk dan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Senin (11/3).
Sedangkan, menurut kriteria imkan rukyat yang diusung pemerintah, hilal belum mencapai kriteria imkan rukyat dengan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°.
"Sehingga kemungkinan besar Bulan Sya'ban 1445 Hijriah digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa atau 12 Maret 2024," terangnya.
Baca juga: LBH STAI Darul Ulum Kandangan rencanakan akreditasi lembaga
Pihaknya mengharapkan perbedaan ini tidak menjadi konflik, namun ajang untuk toleransi dan saling menghargai keputusan masing-masing.
Adapun untuk hasil rukyat hilal yang dilaksanakan di Bukit Asam, Kecamatan Telaga Langsat, HSS pada pukul 17:00-19:00 Wita tidak berhasil dirukyat karena kondisi cuaca sedang mendung.
Bertindak sebagai pembicara pembicara utama seminar Ketua STAI Darul Ulum Kandangan H Muhsin Aseri, serta para peserta dari unsur Ketua Pengadilan Agama Nagara, Perwakilan Kantor Kemenag HSS.
Kemudian, Kepala KUA se-HSS, Ketua Muhammadiyah HSS, dosen dan mahasiswa dari perguruan tingi di Kabupaten HSS, Banjar, HSU Kota Banjarbaru, dan perwakilan UIN Antasari Banjarmasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Seminar tersebut mengangkat tema "Memahami Penentuan Awal Ramadhan 1455 Hijriah dan Potensi Perbedaannya" digelar di Aula Kampus II STAI Kandangan dan rukyat hilal awal Ramadhan 1445 Hijriah di Bukit Asam, Telaga Langsat.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi adanya potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan 1445 Hijriah, serta beberapa ormas Islam sudah lebih awal menetapkan awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah," kata Ketua P2M STAI Kandangan sekaligus Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama Kalsel Muhammad Rasyid, di Kandangan, Minggu.
Dijelaskan dia, seminar bertujuan untuk memberikan edukasi terkait penentuan awal bulan Ramadhan dan penyebab perbedaan.
Baca juga: Pj Bupati HSS lepas 297 mahasiswa KKN STAI Darul Ulum Kandangan
Rasyid mengungkapkan beberapa faktor penyebab terjadi perbedaan awal bulan Ramadhan di Indonesia, antara lain perbedaan memahami dalil, metode dan kriteria.
"Selain itu, juga perbedaan kita memahami otoritas dalam menentukan awal bulan dan perbedaan memahami konsep matla (batas geografis penetapan awal bulan)," ujarnya.
Menurut dia, Ramadhan 1445 Hijriah atau 2024 berpotensi berbeda karena posisi hilal akhir Sya'ban 1445 Hijriah berada di atas ufuk, namun belum mencapai parameter imkan rukyat (visibiltas hilal).
Berdasarkan kondisi tersebut, menurut organisasi keagamaan Muhammadiyah, hilal sudah wujud di atas ufuk dan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Senin (11/3).
Sedangkan, menurut kriteria imkan rukyat yang diusung pemerintah, hilal belum mencapai kriteria imkan rukyat dengan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°.
"Sehingga kemungkinan besar Bulan Sya'ban 1445 Hijriah digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa atau 12 Maret 2024," terangnya.
Baca juga: LBH STAI Darul Ulum Kandangan rencanakan akreditasi lembaga
Pihaknya mengharapkan perbedaan ini tidak menjadi konflik, namun ajang untuk toleransi dan saling menghargai keputusan masing-masing.
Adapun untuk hasil rukyat hilal yang dilaksanakan di Bukit Asam, Kecamatan Telaga Langsat, HSS pada pukul 17:00-19:00 Wita tidak berhasil dirukyat karena kondisi cuaca sedang mendung.
Bertindak sebagai pembicara pembicara utama seminar Ketua STAI Darul Ulum Kandangan H Muhsin Aseri, serta para peserta dari unsur Ketua Pengadilan Agama Nagara, Perwakilan Kantor Kemenag HSS.
Kemudian, Kepala KUA se-HSS, Ketua Muhammadiyah HSS, dosen dan mahasiswa dari perguruan tingi di Kabupaten HSS, Banjar, HSU Kota Banjarbaru, dan perwakilan UIN Antasari Banjarmasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024