Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah pusat berjanji menuntaskan pembangunan prasarana pengairan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain Bendungan Pitap Kabupaten Balangan, Polder Alabio Hulu Sungai Utara, dan Bendungan Batang Alai Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

"Dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjanjikan itu ketika kami berkonsultasi pekan lalu," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan Riswandi di Banjarmasin, Jumat.

Ia mengaku banyak persoalan dibicarakan saat pertemuan tersebut.

"Sebenarnya banyak persoalan pengairan di Kalsel yang kita bicarakan ketika berkonsultasi dengan Ditjen Sumber Daya Air, tetapi mereka hanya berjanji akan menuntaskan penanganan Bendungan Pitap, Polder Alabio, dan Bendungan Batang Alai," katanya.

Selain itu, pemerintah pusat melalui Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR menaruh perhatian serius tentang rencana pembangunan Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar, Kalsel, guna penyediaan sumber daya air.

"Tapi pembangunan Bendungan Riam Kiwa sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan sumber daya air tersebut masih merupakan program jangka panjang," ujar anggota DPRD tiga periode tingkat provinsi itu.

Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel berharap, pemerintah pusat menepati janji, sehingga penanganan tiga prasarana pengairan pertanian di Balangan, Hulu Sungai Utara, dan Hulu Sungai Tengah segera selesai dan betul-betul tuntas.

Mengenai rencana pembangunan Bendungan Pipitak Jaya di Kabupaten Tapin, Kalsel, dia mengatakan, pihak Ditjen Pengairan Sumber Daya Air menyatakan pula bahwa prasarana pengairan pertanian itu juga menjadi perhatian pemerintah pusat.

Oleh karena itu, kata wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera itu mengutip penyataan pihak Ditjen Pengairan Sumber Daya Air, rencana pembangunan Bendungan Pipitak Jaya tersebut masuk Program Strategis Nasional (PSN) Presiden Joko Widodo.

"Kita juga berharap, pembangunan Bendungan Pipitak Jaya tersebut segera terealisasi guna peningkatan produksi padi di Kalsel, yang pada gilirannya dapat pula menopang kedaulatan pangan yang masuk PSN," kata Riswandi.

Kalsel dengan luas wilayah sekitar 37.000 kilometer persegi yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota tersebut masih merupakan daerah agraris atau pertanian.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016