Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan Sufiansyah mengatakan pembentukan perusahaan daerah (Perusda) tambatan tongkang bertaraf internasional terus berproses ditarget rampung 2024.
"Segera, ini masih diproses peraturan daerah nya, dalam waktu tak lama ada RDP (rapat dengar pendapat) tim anggaran," ujarnya di Rantau, Kamis.
Baca juga: Pemkab Tapin bentuk perusda bikin tambat tongkang standar internasional
Sufiansyah mengatakan Perusda ini harus didorong sebagai upaya memanfaatkan peluang ekonomi untuk masyarakat yang juga berujung pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kami melihat tak ada satupun upaya untuk menambah PAD selain Perusda yang memungkinkan. Selain menambah PAD juga mengurangi resistensi di masyarakat. Itulah dasar kami," ujar akademisi ini.
Sufiansyah mengatakan cara menambah PAD melalui Perusda ini adalah salah satu pilihan yang bagus tanpa menyusahkan masyarakat, yakni terkait retribusi dan pajak.
"Jelas, imbas dari Perusda ini penyerapan tenaga kerja," ungkapnya.
Baca juga: Warga Tapin mengungsi akibat rumah hancur dihantam tongkang
Baca juga: Tongkang batu bara hancurkan rumah warga di Tapin
Sufiansyah yang memprakarsai program ini memberikan catatan apabila Perusda ini berjalan akan memperkuat manajemen dan pengawasan agar berjalan sesuai tujuan serta menguntungkan.
Ide terkait perusda ini sudah Sufiansyah suarakan pada 2018 silam, namun stagnan. Kemudian, pada 2023 ada kejadian tongkang angkutan batubara menghantam puluhan rumah.
Saat menjabat sebagai Sekda Tapin, Sufiansyah memiliki kesempatan kembali menyuarakan pembentukan Perusda ini sebagai solusi pasti untuk permasalahan aktivitas ekonomi yang berpotensi mengancam keselamatan masyarakat.
Baca juga: Rugi miliaran rupiah, puluhan rumah warga hancur dihantam tongkang batu bara di Tapin
Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (22/4/2023) saat momentum Idul Fitri. Waktu itu ada dua buah tongkang lepas kendali dan menabrak 35 rumah hingga hancur di Desa Kaladan.
Peristiwa nahas ini terus terulang di aliran Anak Sungai Barito tepatnya di area terminal batubara pascatambang di perairan Kabupaten Tapin.
Baca juga: DPRD Kalsel kesal, tongkang hantam rumah warga Tapin berulang
Baca juga: Rugi miliaran rupiah, puluhan rumah warga hancur dihantam tongkang batu bara di Tapin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Segera, ini masih diproses peraturan daerah nya, dalam waktu tak lama ada RDP (rapat dengar pendapat) tim anggaran," ujarnya di Rantau, Kamis.
Baca juga: Pemkab Tapin bentuk perusda bikin tambat tongkang standar internasional
Sufiansyah mengatakan Perusda ini harus didorong sebagai upaya memanfaatkan peluang ekonomi untuk masyarakat yang juga berujung pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kami melihat tak ada satupun upaya untuk menambah PAD selain Perusda yang memungkinkan. Selain menambah PAD juga mengurangi resistensi di masyarakat. Itulah dasar kami," ujar akademisi ini.
Sufiansyah mengatakan cara menambah PAD melalui Perusda ini adalah salah satu pilihan yang bagus tanpa menyusahkan masyarakat, yakni terkait retribusi dan pajak.
"Jelas, imbas dari Perusda ini penyerapan tenaga kerja," ungkapnya.
Baca juga: Warga Tapin mengungsi akibat rumah hancur dihantam tongkang
Baca juga: Tongkang batu bara hancurkan rumah warga di Tapin
Sufiansyah yang memprakarsai program ini memberikan catatan apabila Perusda ini berjalan akan memperkuat manajemen dan pengawasan agar berjalan sesuai tujuan serta menguntungkan.
Ide terkait perusda ini sudah Sufiansyah suarakan pada 2018 silam, namun stagnan. Kemudian, pada 2023 ada kejadian tongkang angkutan batubara menghantam puluhan rumah.
Saat menjabat sebagai Sekda Tapin, Sufiansyah memiliki kesempatan kembali menyuarakan pembentukan Perusda ini sebagai solusi pasti untuk permasalahan aktivitas ekonomi yang berpotensi mengancam keselamatan masyarakat.
Baca juga: Rugi miliaran rupiah, puluhan rumah warga hancur dihantam tongkang batu bara di Tapin
Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (22/4/2023) saat momentum Idul Fitri. Waktu itu ada dua buah tongkang lepas kendali dan menabrak 35 rumah hingga hancur di Desa Kaladan.
Peristiwa nahas ini terus terulang di aliran Anak Sungai Barito tepatnya di area terminal batubara pascatambang di perairan Kabupaten Tapin.
Baca juga: DPRD Kalsel kesal, tongkang hantam rumah warga Tapin berulang
Baca juga: Rugi miliaran rupiah, puluhan rumah warga hancur dihantam tongkang batu bara di Tapin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024