Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor perikanan meningkat dari Rp2 miliar periode 2022 menjadi Rp2,3 miliar pada 2023.
“Syukur alhamdulillah, tadi Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, mengapresiasi pembayar retribusi terbaik di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin ini,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Target PAD dari Pelabuhan Perikanan Banjarmasin lebihi target
Lebih lanjut, Rusdi menerangkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Banjarmasin merupakan penyumbang PAD terbesar dari seluruh UPTD Perikanan di Kalsel.
Pada 2023 ,pendapatan dari hasil penarikan retribusi melampaui target dari Rp936 tercapai Rp980 juta, dan diharapkan pendapatan itu meningkat melebihi Rp1 miliar pada 2024.
“Jadi kita punya tujuh UPT, empat pelabuhan (Banjarmasin, Muara Kintap, Batulicin, Kotabaru), dua Balai Budidaya (Bincau Kabupaten Banjar dan Lontar Teluk Tamiang Kota Baru) dan satu Balai Pengujian Mutu hasil Perikanan,” ucap Rusdi.
Rusdi pun menargetkan PAD sektor perikanan di Kalsel kembali meningkat menjadi Rp2,5 miliar pada 2024.
Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Ahmad Jaki memberikan apresiasi berupa bingkisan kepada para pedagang yang tidak pernah menunggak bayar retribusi.
Jaki menambahkan realisasi pendapatan di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin pada 2023 mencapai 105 persen, hal itu melampaui target dari seharusnya Rp936 juta dan mencapai sebesar Rp980 juta.
Baca juga: Pelabuhan perikanan diharapkan tambah pad kalsel
"Alhamdulillah pada 2023 ini, target PAD terlampaui sekitar 5 persen menjadi 105 persen, artinya ada peningkatan dari tahun sebelumnya," tutur Jaki.
Menurut Jaki, peningkatan pendapatan itu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain pelaku usaha yang membayar retribusi semakin rutin, dan penambahan fasilitas yang berdampak pada peningkatan PAD.
“Retribusi itu kita ambil dari sewa warung, sewa tempat, tambat labuh kapal, jadi untuk yang tidak ditarik retribusi itu dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) karena itu kewenangan kabupaten/kota, semoga 2023 dapat mencapai PAD Rp1 miliar,” ucap Jaki.
Pedagang penerima apresiasi dari UPTD Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Faridiansyah mengaku bersyukur dan berterima kasih atas bingkisan yang diberikan.
“Terima kasih atas bingkisan dan harapan ke depannya seperti ini lagi," kata Faridiansyah.
Baca juga: Pelabuhan perikanan diharapkan tambah pad kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Syukur alhamdulillah, tadi Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, mengapresiasi pembayar retribusi terbaik di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin ini,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Target PAD dari Pelabuhan Perikanan Banjarmasin lebihi target
Lebih lanjut, Rusdi menerangkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Banjarmasin merupakan penyumbang PAD terbesar dari seluruh UPTD Perikanan di Kalsel.
Pada 2023 ,pendapatan dari hasil penarikan retribusi melampaui target dari Rp936 tercapai Rp980 juta, dan diharapkan pendapatan itu meningkat melebihi Rp1 miliar pada 2024.
“Jadi kita punya tujuh UPT, empat pelabuhan (Banjarmasin, Muara Kintap, Batulicin, Kotabaru), dua Balai Budidaya (Bincau Kabupaten Banjar dan Lontar Teluk Tamiang Kota Baru) dan satu Balai Pengujian Mutu hasil Perikanan,” ucap Rusdi.
Rusdi pun menargetkan PAD sektor perikanan di Kalsel kembali meningkat menjadi Rp2,5 miliar pada 2024.
Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Ahmad Jaki memberikan apresiasi berupa bingkisan kepada para pedagang yang tidak pernah menunggak bayar retribusi.
Jaki menambahkan realisasi pendapatan di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin pada 2023 mencapai 105 persen, hal itu melampaui target dari seharusnya Rp936 juta dan mencapai sebesar Rp980 juta.
Baca juga: Pelabuhan perikanan diharapkan tambah pad kalsel
"Alhamdulillah pada 2023 ini, target PAD terlampaui sekitar 5 persen menjadi 105 persen, artinya ada peningkatan dari tahun sebelumnya," tutur Jaki.
Menurut Jaki, peningkatan pendapatan itu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain pelaku usaha yang membayar retribusi semakin rutin, dan penambahan fasilitas yang berdampak pada peningkatan PAD.
“Retribusi itu kita ambil dari sewa warung, sewa tempat, tambat labuh kapal, jadi untuk yang tidak ditarik retribusi itu dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) karena itu kewenangan kabupaten/kota, semoga 2023 dapat mencapai PAD Rp1 miliar,” ucap Jaki.
Pedagang penerima apresiasi dari UPTD Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Faridiansyah mengaku bersyukur dan berterima kasih atas bingkisan yang diberikan.
“Terima kasih atas bingkisan dan harapan ke depannya seperti ini lagi," kata Faridiansyah.
Baca juga: Pelabuhan perikanan diharapkan tambah pad kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023