Banjarmasin (Antaranews Kalsel)- Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah mengajak organisasi Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) untuk mengembalikan kejayaan sungai yang ada di wilayah kota tersebut.

     "Dulu sungai menjadi beranda depan, sehingga rumah warga Banjarmasin mengahadp ke sungai, hingga sungai indah, tetapi setelah jalan darat berkembang, rumah menghadap jalan di daratan, akibatnya sungai terlupakan," kata Hermansyah di Banjarmasin, Rabu sore.
     Dengan  sungai terlupakan, akibatnya sungai kumuh, kotor, dangkal, dan ada yang mati, katanya ketika menyambut kedatangan tim juri dari Kementerian Pekerjaan Umum, untuk menilai lomba organisasi masyarakat yang peduli sungai secara nasional.
     "Kita ingin kembalikan sungai sebagai urat nadi kehidupan, sebagai alat transportasi, sebagai penyedia air minum, sebagai drainase, sebagai penggerak ekonomi melalui wisata," kata Hermansyah didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Muryanta dan Kepala BLHD Hamdi.
     Banjarmasin tak miliki tambang, tak miliki hutan, dan sumberdaya alam lainnya, kecuali sungai tercatat 102 buah hingga kota ini disebut dengan "kota air," yang kedepan bagaimana sungai ini menjadi penggerak ekonomi melalui dunia pariwisata.
     Makanya sungai harus bersih, sungai harus indah, dan kalah dibandingkan dengan daerah lain yang maju, seperti di Bangkok, Hongkong, Belanda, dan Venesia Italia.
     Ia bersyukur di Banjarmasin hidup sebuah organisasi yang tumbuh berkembang menjadi organisasi besar yang sukarela memelihara sungai, yakni Melingai.
     Melalui Melingai lah kini sudah tumbuh partisipasi warga untuk pelihara sungai, dan itu menjadi harapan Pemkot untuk mensinergikan mengembalikan kejayaan sungai tersebut.
     Sementara pak Imam, seorang juri lomba nasional tersebut mengakui keberadaan Melingai mencuri perhatiannya, hingga organisasi ini masuk enam besar nominasi dalam pencurian awal yang diikuti 17 provinsi di tanah air.
     Kini memasuki penjurian kedua atau terakhir untuk mengetahui lebih jauh keberadaan Melingai, dan kalau memang hasil penjurian baik maka bisa menjadi juara lalu dinobatkan meraih piala Purnawarman dari Presiden RI.
     Piala Purnawarman semacam Adipura tetapi di sungai, diambil nama Purnawarman karena berdasarkan sejarahnya Purnawarman adalah raja terkenal di Jawa Barat, hingga Banten dan Jawa Tengah yang diketahui peduli dengan keberadaan sungai. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016