Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan seluruh sumber daya manusia siap siaga untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor selama musim penghujan.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor di Martapura, Kabupaten Banjar, Senin, untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan pendukung penanggulangan bencana.
Baca juga: BWS Kalimantan III antisipasi bencana jelang musim hujan
"Hari ini kami mempersiapkan seluruh peralatan dan sumber daya manusia yang ada guna menentukan langkah-langkah mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam," kata Sahbirin.
Sahbirin menuturkan kegiatan apel kesiapsiagaan bencana ini sebagai langkah awal memetakan daerah rawan bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor dengan melibatkan aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan relawan.
Sahbirin menyampaikan posko siaga bencana alam sudah mulai dibentuk di tingkat kabupaten dan kota, utamanya di daerah-daerah yang rawan mengalami bencana alam pada musim penghujan.
Baca juga: Paman Birin imbau warga Kalsel waspadai bencana
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalimantan Selatan sudah mulai memasuki musim penghujan pada November 2023.
Gubernur Kalsel meminta seluruh instansi pemerintah dan masyarakat siaga menghadapi potensi bencana pada musim penghujan.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Selatan Raden Suria Fadilansyah mengatakan rapat koordinasi pembentukan posko siaga bencana di kabupaten/kota akan segera dilaksanakan.
"Setelah apel kesiapsiagaan bencana alam ini kami segera melaksanakan rapat koordinasi untuk menentukan pembentukan posko siaga bencana di 13 kabupaten dan kota," katanya.
Baca juga: Pemprov Kalsel tambah alat deteksi dini peringatan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor di Martapura, Kabupaten Banjar, Senin, untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan pendukung penanggulangan bencana.
Baca juga: BWS Kalimantan III antisipasi bencana jelang musim hujan
"Hari ini kami mempersiapkan seluruh peralatan dan sumber daya manusia yang ada guna menentukan langkah-langkah mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam," kata Sahbirin.
Sahbirin menuturkan kegiatan apel kesiapsiagaan bencana ini sebagai langkah awal memetakan daerah rawan bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor dengan melibatkan aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan relawan.
Sahbirin menyampaikan posko siaga bencana alam sudah mulai dibentuk di tingkat kabupaten dan kota, utamanya di daerah-daerah yang rawan mengalami bencana alam pada musim penghujan.
Baca juga: Paman Birin imbau warga Kalsel waspadai bencana
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalimantan Selatan sudah mulai memasuki musim penghujan pada November 2023.
Gubernur Kalsel meminta seluruh instansi pemerintah dan masyarakat siaga menghadapi potensi bencana pada musim penghujan.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Selatan Raden Suria Fadilansyah mengatakan rapat koordinasi pembentukan posko siaga bencana di kabupaten/kota akan segera dilaksanakan.
"Setelah apel kesiapsiagaan bencana alam ini kami segera melaksanakan rapat koordinasi untuk menentukan pembentukan posko siaga bencana di 13 kabupaten dan kota," katanya.
Baca juga: Pemprov Kalsel tambah alat deteksi dini peringatan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023