Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pelabuhan di Kalimantan Selatan hingga November 2023 tertinggi se-Indonesia mencapai Rp353,9 miliar.
“Tahun ini target PNBP pelabuhan Banjarmasin sekitar Rp287,3 miliar, realisasi kita sudah melebihi target ada di angka 123 persen,” kata Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas I Banjarmasin Germas di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: KSOP Banjarmasin bantah soal aktivitas kapal tiung ilegal
Ia menyebutkan seluruh pungutan dari aktivitas di pelabuhan setempat dilakukan melalui satu pintu, yakni sistem digitalisasi, sehingga menghindari praktik pungutan liar oknum tertentu.
“Saat ini realisasi PNBP 2023 sudah di angka Rp353,9 miliar menjadi tertinggi nasional dari 302 pelabuhan, angka ini masih terus bertambah dan kami perkirakan mencapai Rp418 miliar pada akhir tahun,” ucapnya.
Germas menjelaskan KSOP Kelas I Banjarmasin melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan PNBP, salah satunya dengan mengubah cara pembayaran di pelabuhan menggunakan sistem digital.
Hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat untuk menekan angka praktik korupsi di lingkungan pelabuhan dan meluncurkan “kapal tiung alih status menjadi kapal laut” pada Mei 2023 lalu.
Dia menuturkan kapal tiung merupakan kapal tradisional yang hanya diizinkan beraktivitas di sungai, hal itu mendorong KSOP Banjarmasin memberikan izin kapal tiung beralih status menjadi kapal laut agar dapat beraktivitas di pelabuhan.
Baca juga: Pemeriksaan bersama Karantina-Pabean di Pelabuhan Trisakti disepakati
Pada Mei 2023, KSOP Kelas I Banjarmasin mendata 33 kapal tiung untuk diberikan izin berupa sertifikat kapal laut.
Menurut Germas, jika kapal tiung tidak dialihkan status menjadi kapal laut, hal itu berpotensi menurunkan pendapatan para nelayan karena akan dilarang beraktivitas di pelabuhan.
Ia mengungkapkan selain keuntungan bagi para pelaku usaha kapal tiung, keberadaan di pelabuhan juga memberikan kontribusi untuk meningkatkan pendapatan PNBP pelabuhan setempat.
Germas berkomitmen mencegah praktek korupsi atau pungutan liar di lingkungan pelabuhan, hal itu untuk mendorong PNBP terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Jika tahun ini PNBP Pelabuhan Banjarmasin tercapai Rp418 miliar, tahun depan berpotensi meningkat karena untuk berikutnya kita targetkan sesuai pendapatan periode terakhir,” ujar Germas.
Baca juga: Kalsel launching kapal rakyat alih status jadi kapal laut
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Tahun ini target PNBP pelabuhan Banjarmasin sekitar Rp287,3 miliar, realisasi kita sudah melebihi target ada di angka 123 persen,” kata Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas I Banjarmasin Germas di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: KSOP Banjarmasin bantah soal aktivitas kapal tiung ilegal
Ia menyebutkan seluruh pungutan dari aktivitas di pelabuhan setempat dilakukan melalui satu pintu, yakni sistem digitalisasi, sehingga menghindari praktik pungutan liar oknum tertentu.
“Saat ini realisasi PNBP 2023 sudah di angka Rp353,9 miliar menjadi tertinggi nasional dari 302 pelabuhan, angka ini masih terus bertambah dan kami perkirakan mencapai Rp418 miliar pada akhir tahun,” ucapnya.
Germas menjelaskan KSOP Kelas I Banjarmasin melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan PNBP, salah satunya dengan mengubah cara pembayaran di pelabuhan menggunakan sistem digital.
Hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat untuk menekan angka praktik korupsi di lingkungan pelabuhan dan meluncurkan “kapal tiung alih status menjadi kapal laut” pada Mei 2023 lalu.
Dia menuturkan kapal tiung merupakan kapal tradisional yang hanya diizinkan beraktivitas di sungai, hal itu mendorong KSOP Banjarmasin memberikan izin kapal tiung beralih status menjadi kapal laut agar dapat beraktivitas di pelabuhan.
Baca juga: Pemeriksaan bersama Karantina-Pabean di Pelabuhan Trisakti disepakati
Pada Mei 2023, KSOP Kelas I Banjarmasin mendata 33 kapal tiung untuk diberikan izin berupa sertifikat kapal laut.
Menurut Germas, jika kapal tiung tidak dialihkan status menjadi kapal laut, hal itu berpotensi menurunkan pendapatan para nelayan karena akan dilarang beraktivitas di pelabuhan.
Ia mengungkapkan selain keuntungan bagi para pelaku usaha kapal tiung, keberadaan di pelabuhan juga memberikan kontribusi untuk meningkatkan pendapatan PNBP pelabuhan setempat.
Germas berkomitmen mencegah praktek korupsi atau pungutan liar di lingkungan pelabuhan, hal itu untuk mendorong PNBP terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Jika tahun ini PNBP Pelabuhan Banjarmasin tercapai Rp418 miliar, tahun depan berpotensi meningkat karena untuk berikutnya kita targetkan sesuai pendapatan periode terakhir,” ujar Germas.
Baca juga: Kalsel launching kapal rakyat alih status jadi kapal laut
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023