Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mencatat hasil panen produksi padi hingga Oktober ini sudah mencapai sekitar 33.062 ton dan akan bertambah atau meningkat lagi hingga akhir tahun 2023 nanti.
“Kami sangat bersyukur hingga saat ini realisasi produksi padi sudah mencapai 33.062 ton, yang mana target kami tahun ini adalah sebesar 80.843 ton,” kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian HSU Nor Ilham, saat pelaksanaan kegiatan panen dan percepatan tanam Gernas antisipasi dampak El-Nino, Kamis.
Baca juga: Kalsel kejar peningkatan produksi padi petani dengan tanam padi unggul
Ilham menuturkan, dirinya optimis Kabupaten HSU dapat memproduksi padi sebanyak 80.843 ton sampai akhir tahun nanti dan saat kondisi kemarau panjang dan adanya fenomena El Nino saat ini tidak mengganggu aktivitas petani.
Ilham melanjutkan, untuk produksi pertanian khususnya padi di Kabupaten Hulu Sungai Utara cenderung meningkat meski terjadinya fenomena El Nino saat ini.
Ilham menjelaskan adapun Kabupaten HSU memiliki luas tanam sebanyak 13.824 hektare, dengan rincian Kecamatan Danau Panggang 1.142 hektare, Paminggir 31 hektare, Babirik 1.684 hektare, Sungai Pandan 2.397 hektare, Sungai Tabukan 1.009 hektare, Amuntai Selatan 1.244 hektare, Amuntai Tengah 1.342 hektare, Banjang 2.022 hektare, Amuntai Utara 1.724 hektare dan Haur Gading 1.129 hektare.
Sementara luasan panen totalnya 6.530 hektare, Kecamatan Danau Panggang 441 hektare, Babirik 341 hektare, Sungai Pandan 1.268 hektare, Sungai Tabukan 386 hektare, Amuntai Selatan 551 hektare, Amuntai Tengah 590 hektare, Banjang 1.471 hektare, Amuntai Utara 813 hektare dan Haur Gading 659 hektare.
Kemudian untuk lahan rusak hanya ada 25 hektare, yaitu di Kecamatan Sungai Pandai satu hektare, Amuntai Selatan tiga hektare, Amuntai Tengah 20 hektare dan Banjang satu hektare.
Lalu produktivitas totalnya 50,63 kuintal per hektare (Ku/Ha), dengan rincian Kecamatan Babirik 52,71 Ku/Ha, Sungai Pandan 54,58, Sungai Tabukan 52,02, Amuntai Selatan 49,64, Amuntai Tengah 49,75, Banjang 48,93, Amuntai Utara 49,79 dan Haur Gading 49,49 Ku/Ha.
Baca juga: Tapin panen 180 ton padi saat kemarau
Dan terakhir untuk produksi totalnya 33.062 ton dengan rincian, Kecamatan Danau Panggang sebanyak 2.110 ton, Babirik 1.798 ton, Sungai Pandan 6.920 ton, Sungai Tabukan 2.008 ton, Amuntai Selatan 2.735 ton, Amuntai Tengah 2.935 ton, Banjang 7.247 ton, Amuntai Utara 3.048 ton dan Haur Gading 3.262 ton.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian HSU Masrai, mengatakan lahan rawa lebak yang mencapai 90 persen dari luas lahan pertanian di HSU menjadi kontribusi besar sebagai penyangga produksi beras di Kalimantan Selatan, lahan rawa lebak bisa berproduksi baik saat hujan maupun saat kemarau.
Masrai menambahkan, dirinya mengajak semua pihak termasuk sektor swasta dan masyarakat umum untuk bersatu dan berkolaborasi dalam memajukan sektor pertanian di HSU.
“Bahkan disaat tipe lahan lainnya seperti irigasi dan tadah hujan tidak bisa berproduksi optimal akibat kekurangan air di musim kemarau, pada lahan rawa lebak sudah membuktikan sebagai penyangga produksi beras disaat kemarau,” demikian Masrai.
Baca juga: Areal persawahan siap panen di Tabalong capai 2.415 hektare
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Kami sangat bersyukur hingga saat ini realisasi produksi padi sudah mencapai 33.062 ton, yang mana target kami tahun ini adalah sebesar 80.843 ton,” kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian HSU Nor Ilham, saat pelaksanaan kegiatan panen dan percepatan tanam Gernas antisipasi dampak El-Nino, Kamis.
Baca juga: Kalsel kejar peningkatan produksi padi petani dengan tanam padi unggul
Ilham menuturkan, dirinya optimis Kabupaten HSU dapat memproduksi padi sebanyak 80.843 ton sampai akhir tahun nanti dan saat kondisi kemarau panjang dan adanya fenomena El Nino saat ini tidak mengganggu aktivitas petani.
Ilham melanjutkan, untuk produksi pertanian khususnya padi di Kabupaten Hulu Sungai Utara cenderung meningkat meski terjadinya fenomena El Nino saat ini.
Ilham menjelaskan adapun Kabupaten HSU memiliki luas tanam sebanyak 13.824 hektare, dengan rincian Kecamatan Danau Panggang 1.142 hektare, Paminggir 31 hektare, Babirik 1.684 hektare, Sungai Pandan 2.397 hektare, Sungai Tabukan 1.009 hektare, Amuntai Selatan 1.244 hektare, Amuntai Tengah 1.342 hektare, Banjang 2.022 hektare, Amuntai Utara 1.724 hektare dan Haur Gading 1.129 hektare.
Sementara luasan panen totalnya 6.530 hektare, Kecamatan Danau Panggang 441 hektare, Babirik 341 hektare, Sungai Pandan 1.268 hektare, Sungai Tabukan 386 hektare, Amuntai Selatan 551 hektare, Amuntai Tengah 590 hektare, Banjang 1.471 hektare, Amuntai Utara 813 hektare dan Haur Gading 659 hektare.
Kemudian untuk lahan rusak hanya ada 25 hektare, yaitu di Kecamatan Sungai Pandai satu hektare, Amuntai Selatan tiga hektare, Amuntai Tengah 20 hektare dan Banjang satu hektare.
Lalu produktivitas totalnya 50,63 kuintal per hektare (Ku/Ha), dengan rincian Kecamatan Babirik 52,71 Ku/Ha, Sungai Pandan 54,58, Sungai Tabukan 52,02, Amuntai Selatan 49,64, Amuntai Tengah 49,75, Banjang 48,93, Amuntai Utara 49,79 dan Haur Gading 49,49 Ku/Ha.
Baca juga: Tapin panen 180 ton padi saat kemarau
Dan terakhir untuk produksi totalnya 33.062 ton dengan rincian, Kecamatan Danau Panggang sebanyak 2.110 ton, Babirik 1.798 ton, Sungai Pandan 6.920 ton, Sungai Tabukan 2.008 ton, Amuntai Selatan 2.735 ton, Amuntai Tengah 2.935 ton, Banjang 7.247 ton, Amuntai Utara 3.048 ton dan Haur Gading 3.262 ton.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian HSU Masrai, mengatakan lahan rawa lebak yang mencapai 90 persen dari luas lahan pertanian di HSU menjadi kontribusi besar sebagai penyangga produksi beras di Kalimantan Selatan, lahan rawa lebak bisa berproduksi baik saat hujan maupun saat kemarau.
Masrai menambahkan, dirinya mengajak semua pihak termasuk sektor swasta dan masyarakat umum untuk bersatu dan berkolaborasi dalam memajukan sektor pertanian di HSU.
“Bahkan disaat tipe lahan lainnya seperti irigasi dan tadah hujan tidak bisa berproduksi optimal akibat kekurangan air di musim kemarau, pada lahan rawa lebak sudah membuktikan sebagai penyangga produksi beras disaat kemarau,” demikian Masrai.
Baca juga: Areal persawahan siap panen di Tabalong capai 2.415 hektare
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023