Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, terus berupaya meningkatkan produksi padi petani, hingga bulan Oktober 2023 tercatat produksi padi di Kalimantan Selatan telah mencapai 810 ribu ton, atau telah melampau produksi padi pada tahun 2022, yaitu sebesar 800 ribu ton.

Hal itu di sampaikan oleh Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman, pada acara syukuran panen padi di Desa Penggalaman, Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Senin.

“Oke Insyaallah naik dari tahun kemarin ya, angka kemarin hanya 800 ribu, insyaallah tahun ini saya berharap  900 ya sampai akhir Desember, kita masih ada waktu, kalo ini kita produksi 810 ribu lebih, kalo bisa lebih satu juta ya Alhamdulillah,” kata Syamsir.

Syukuran panen padi itu, dilakukan dalam rangka antisipasi dampak el nino, yang diisi dengan panen padi bersama Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan para pimpinan Forkopimda atau yang mewakili.

Syamsir merlaporkan, panen padi  kali ini dilakukan dilahan seluas 300 hektar, dengan berbagai macam varietas padi diantaranya adalah padi unggul dan Siam Madu.

Dengan beralihnya penggunaan bibit padi lokal ke padi unggul, produksivias padi di desa penggalaman meningkat, rata rata mencapai 6-7 ton per hektar, dari sebelumnya hanya dikisaran 3-4 ton per hektar.

Sementara itu, pada sambutannya Gubernur Sahbirin Noor atau Paman Birin, mengingatkan, Kalsel dengan posisi sebagai daerah penyandang pangan Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim, dituntut bisa melakukan penanaman dengan optimal, sehingga bisa mencukupi kebutuhan di daerah sendiri dan daerah lain.

Karena itu, Paman Birin memotivasi masyarakat petani setempat untuk terus melakukan penanaman padi di lahan mereka.

"Kalau ada sawah yang belum tergarap harus dimaksimalkan," pinta gubernur yang akrab disapa Paman Birin.

Untuk membuka lahan pertanian baru, Paman Birin memerintahkan kepada jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel untuk membantu petani, baik dari penyediaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) maupun bibit tanaman.
"Apa pun bentuknya apakah alat, bibit dan lain sebagainya silahkan dibantu petani," pintanya.

Bahrun anggota kelompok Tani Karya Bersama Desa Panggalaman, menyampaikan, dengan menggunakan bibit unggul produksivitas padinya mengalami peningkatan hingga Tiga kali lipat di bandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 200 kaleng menjadi 600 kaleng perhektarnya, setiap kaleng berisi 20 liter.

“Kalo tahun tadi itu kita ada satu hektar, dapat Cuma 200 kaleng, sekarang ini kita menanam padi unggul dapatnya 600, tahan terhadap hama, biasanya kita beli obat obatan, sekarang ini padi kita tanam tidak ada obat,” ucah Bahrun.

Bahrun menyampaikan dengan meningkatnya produksi padi tersebut, juga berpengaruh terhadap meningkatnya kesejahteran petani di daerahnya, hal itu di karenakan harga jual padimeningkat dari 65 ribu, menjadi 110 ribu per kalengnya.

Kepala Desa Pengalaman, Nur Ipansyah mengaku sangat bersyukur pada acara syukuran Panen Padi ini, dapat dihadir oleh Gubernur Sahbirin Noor, Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Komandan Korem 101 Antasari Brigjen TNI Ari Ariyanto, Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Forkopimda, dan juga instansi terkait lainnya.

Menurut Nur Ipansyah, di wilayahnya ini, para petani bergotong royong membangun irigasi, dan desa juga membangunkan saluran saluran dan pembersihannya sehingga managemen air dapat terkelola dengan baik.

Nur Ipansyah memberitahukan, selama Dua tahun para petani di wilayah Penggalaman tidak mendapatkan hasil akibat lahan pertaniannya rusak diserang hama tungro.

“ Luar biasa panennya tahun ini, sampai tujuh ton perhektarnya, kami hanya merubah menggunakan bibit padi local,” kata Nur Ipansyah.

Nur Ipansyah, memberitahukan, potensi lahan pertanian di Desa Penggalaman ada sebanyak 5.500 hektar lahan,  dari jumlah  itu 4000 hektar lahan  telah dilakukan pemanenan, dan sisanya secara bertahap akan di panen kembali hingga akhir bulan November 2023.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023