Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Banjarmasin Sumarno menyarankan, sebaiknya Usaha Kecil Menengah (UKM) di daerahnya untuk bisa bersatu membuat koperasi produksi, sebab ini sangat bisa berkembang baik.

Karena, kata dia, saat di Balaikota, Jumat, saat ini UKM di Banjarmasin memiliki potensi yang cerah lantaran sangat didukung pemerintah daerah perkembangannya, hingga adanya koperasi di bidang itu sangat berpotensi maju kedepannya.

"Kalau UKM-UKM inikan bisa bersatu buat koperasi, misalnya khusus di bidang kerajinan atau makanan, yang menjadi kendala itukan pemasarannya, kalau mau bersatu pastinya bisa mengatasi itu, sebab gaungnya bisa ditingkatkan," ucapnya.

Sejauh ini dia melihatnya, UKM banyak yang masih berdiri sendiri, hingga sulit bisa maju dan berkembang, padahal ada cara yang baik untuk berkumpul dalam satu koperasi, dan pihaknya di Dekompinda akan membantu mewujudkan itu.

Karena, ungkap dia, misalnya bergabung di dalam koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam sejauh ini sangat rentan tidak berjalan baik, karena terbukti dengan banyaknya koperasi masyarakat yang bergerak di bidang itu telah mati suri bahkan harus dibekukan.

"Dari sekitar 600 koperasi yang terdata di Dekopinda Kota Banjarmasin hanya sekitar separohnya saja aktif lagi, yang lainnya banyak mati suri, paling banyak itu koperasi masyarakat yang bergerak dalam simpan pinjam," paparnya.

Penyebab ketidak beresan pengelolaan koperasi itu dikarenakan masalah internal, diantaranya karena modal adapula yang ketidak harmonisan sesama pengurusnya, misalnya tidak dilakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT), padahal ini kewajiban anggota.

Menurut dia, koperasi yang harus dibubarkan ini memang kebanyakan yang dikelola masyarakat awam. Pihaknya sudah berusaha untuk melakukan pembinaan, namun sangat sulit dilakukan, sebab mencari alamat sekretariatnya saja terkadang tidak dapat.

"Masalah seperti ini memang hampir terjadi di Indonesia, sebab jumlah koperasi yang terdata dengan yang aktif tidak seimbang, hingga menteri koperasi mengambil kebijakan membubarkan koperasi yang mati suri," tuturnya.

Di Banjarmasin, ucap Sumarno, sudah lebih seratus koperasi yang dibubarkan atau dibekukan SK-nya, ini menjadi kerugian bagi perekonomian daerah sebenarnya, sebab tujuannya koperasi ini untuk membantu perekonomian masyarakat agar lebih baik lagi.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016