Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan pengabdian berupa pelayanan kesehatan kepada masyarakat daerah terpencil di Desa Batu Perahu, Kecamatan Batang Alai Timur, Hulu Sungai Tengah.
“Ada 37 tenaga kesehatan kembali setelah berhasil melaksanakan pengabdian pelayanan kesehatan selama lima hari ke desa terpencil dan sangat terpencil,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten HST Mualim di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Senin.
Mualim menyebutkan kegiatan itu dikemas dalam program Pelayanan Kesehatan Bergerak Tahap III mulai 9-13 Oktober 2023. Total ada 37 petugas terdiri dari tenaga medis, paramedis, dan termasuk tenaga penunjang dari Dinkes setempat yakni satu orang dokter spesialis penyakit dalam, satu orang dokter gigi, satu orang dokter umum, satu orang dokter spesialis kedokteran jiwa, dan satu orang dokter kandungan.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, kita mengabdi ke desa yang belum memiliki fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Dia menjelaskan selain pelayanan kesehatan utama, para tenaga kesehatan juga memberikan penyuluhan kesehatan untuk anak sekolah dasar, dan pengobatan kepada masyarakat yang mengalami sakit.
Mualim mengungkapkan pengabdian kesehatan itu merupakan amanat dari Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 90 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil.
Pelayanan kesehatan ke desa terpencil itu bekerja sama dengan Dinkes Kalsel dan Puskesmas Tandilang, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat pedesaan.
Dia menuturkan pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan cara pendekatan, seperti memperhatikan karakteristik daerah dan kebutuhan masyarakat setempat.
Sementara itu, Kasi Tata Kelola Masyarakat Dinkes Kalsel Suriani Agreini Sagoba mengatakan kegiatan itu bertujuan agar masyarakat di daerah terpencil mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan merata.
“Saya ingin masyarakat desa terpencil lain juga mendapatkan pelayanan kesehatan seperti ini,” ujar Suriani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Ada 37 tenaga kesehatan kembali setelah berhasil melaksanakan pengabdian pelayanan kesehatan selama lima hari ke desa terpencil dan sangat terpencil,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten HST Mualim di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Senin.
Mualim menyebutkan kegiatan itu dikemas dalam program Pelayanan Kesehatan Bergerak Tahap III mulai 9-13 Oktober 2023. Total ada 37 petugas terdiri dari tenaga medis, paramedis, dan termasuk tenaga penunjang dari Dinkes setempat yakni satu orang dokter spesialis penyakit dalam, satu orang dokter gigi, satu orang dokter umum, satu orang dokter spesialis kedokteran jiwa, dan satu orang dokter kandungan.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, kita mengabdi ke desa yang belum memiliki fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Dia menjelaskan selain pelayanan kesehatan utama, para tenaga kesehatan juga memberikan penyuluhan kesehatan untuk anak sekolah dasar, dan pengobatan kepada masyarakat yang mengalami sakit.
Mualim mengungkapkan pengabdian kesehatan itu merupakan amanat dari Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 90 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil.
Pelayanan kesehatan ke desa terpencil itu bekerja sama dengan Dinkes Kalsel dan Puskesmas Tandilang, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat pedesaan.
Dia menuturkan pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan cara pendekatan, seperti memperhatikan karakteristik daerah dan kebutuhan masyarakat setempat.
Sementara itu, Kasi Tata Kelola Masyarakat Dinkes Kalsel Suriani Agreini Sagoba mengatakan kegiatan itu bertujuan agar masyarakat di daerah terpencil mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan merata.
“Saya ingin masyarakat desa terpencil lain juga mendapatkan pelayanan kesehatan seperti ini,” ujar Suriani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023