Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) gaungkan kegiatan kelas pengasuhan anak dalam rangka percepatan penurunan stunting di Desa Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah.
“Salah satu faktor penyebab stunting adalah praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi sebelum hamil hingga masa melahirkan,” kata Bupati HST Aulia Oktafiandi di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Jumat.
Aulia menyebutkan hal yang menentukan adalah intervensi untuk mengurangi prevalensi stunting berupa aksi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yakni upaya untuk memperkuat program pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu maupun anak, 1.000 HPK itu terhitung mulai dari usia sembilan bulan kehamilan ibu hingga anak memasuki usia dua tahun.
“Saya harap ibu-ibu yang menjadi peserta kelas pengasuhan anak, dapat mempraktekkan dalam keseharian untuk percepatan penurunan stunting,” ucapnya.
Menurut dia, tumbuh kembang anak merupakan tanggung jawab seluruh pihak.
Pada kesempatan itu, Aulia menyerahkan secara simbolis bantuan makanan tambahan bagi keluarga berisiko stunting di Desa Kalibaru. Beberapa waktu lalu dirinya juga telah menyerahkan bantuan makanan tambahan di Desa Pajukungan dan Desa Masiraa.
Dia mengatakan pula, setiap peserta yang mengikuti kelas pengasuhan masing-masing menerima paket bantuan berupa telur, susu dan biskuit dengan rincian yaitu per sesi atau per desa menerima sebanyak 40 paket bantuan makanan tambahan.
Aulia berharap paket bantuan makanan tambahan itu digunakan para penerima dengan sebaik mungkin agar bermanfaat untuk membantu percepatan penurunan stunting di Kabupaten HST.
Sementara itu, Plt. Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB-PPPA) Kabupaten HST Eddy Rahmawan mengatakan kegiatan kelas pengasuhan anak adalah rangkaian kegiatan melalui Kelompok Bina Keluarga Balita.
“Pelaksanaan kegiatan ini sudah di tiga desa, narasumbernya kita undang dari Dinas Kesehatan dan Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana kabupaten setempat,” ujar Eddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Salah satu faktor penyebab stunting adalah praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi sebelum hamil hingga masa melahirkan,” kata Bupati HST Aulia Oktafiandi di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Jumat.
Aulia menyebutkan hal yang menentukan adalah intervensi untuk mengurangi prevalensi stunting berupa aksi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yakni upaya untuk memperkuat program pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu maupun anak, 1.000 HPK itu terhitung mulai dari usia sembilan bulan kehamilan ibu hingga anak memasuki usia dua tahun.
“Saya harap ibu-ibu yang menjadi peserta kelas pengasuhan anak, dapat mempraktekkan dalam keseharian untuk percepatan penurunan stunting,” ucapnya.
Menurut dia, tumbuh kembang anak merupakan tanggung jawab seluruh pihak.
Pada kesempatan itu, Aulia menyerahkan secara simbolis bantuan makanan tambahan bagi keluarga berisiko stunting di Desa Kalibaru. Beberapa waktu lalu dirinya juga telah menyerahkan bantuan makanan tambahan di Desa Pajukungan dan Desa Masiraa.
Dia mengatakan pula, setiap peserta yang mengikuti kelas pengasuhan masing-masing menerima paket bantuan berupa telur, susu dan biskuit dengan rincian yaitu per sesi atau per desa menerima sebanyak 40 paket bantuan makanan tambahan.
Aulia berharap paket bantuan makanan tambahan itu digunakan para penerima dengan sebaik mungkin agar bermanfaat untuk membantu percepatan penurunan stunting di Kabupaten HST.
Sementara itu, Plt. Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB-PPPA) Kabupaten HST Eddy Rahmawan mengatakan kegiatan kelas pengasuhan anak adalah rangkaian kegiatan melalui Kelompok Bina Keluarga Balita.
“Pelaksanaan kegiatan ini sudah di tiga desa, narasumbernya kita undang dari Dinas Kesehatan dan Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana kabupaten setempat,” ujar Eddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023