Komisi I Bidang Pemerintahan, Hukum dan Hak Asasi Manusia DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan penurunan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di provinsinya semaksimal mungkin.

 

Sekretaris Komisi I yang juga membidangi sosial politik, serta keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), H Suripno Sumas mengemukakan itu di Banjarmasin, Kamis sesudah pertemuan dengan KPU dan Bawaslu provinsi setempat.

 

Oleh karenanya, anggota DPRD Kalsel dua periode itu berharap, agar semua elit politik atau pengurus partai politik (parpol) memberikan pendidikan politik yang benar kepada masyarakat.

 

"Kita optimis IKP Kalsel pad Pemilu 2024 dapat ditekan atau minimal terkendali dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya," ujar alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin bergelar sarjana dan magister hukum tersebut.

 

"Kalau semua elemen masyarakat mematuhi aturan-aturan yang berlaku insya Allah IKP dapat kita tekan atau minimal tidak meningkat," demikian Suripno Sumas.

Suasana pertemuan Komisi I DPRD Kalsel dengan KPU dan Bawaslu provinsi setempat di Banjarmasin, 4 Oktober 2023. (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Sebelumnya Ketua Bawaslu Kalsel Aries Mardiono juga berharap IKP jangan meningkat pada Pemilu 2024 di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar di 13 kabupaten/kota.

 

Oleh sebab itu, menurut mantan wartawan tersebut,jangan menganggap remeh masalah IKP dan harus menjadi perhatian bersama dari semua pihak.

 

Ia menyebutkan , untuk Kalsel IKP urutan sembilan dari seluruh provinsi di Indonesia, artinya rawan sedang,.

 

"Walau tidak tergolong tinggi, kerawanan tersebut tetap harus diwaspadai, tidak dianggap remeh," ujarnya saat pertemuan dengan Komisi I DPRD Kalsel, 4 Oktober lalu.

 

Ia menambahkan, IKP Kalsel itu hasil kompilasi Bawaslu Republik Indonesia berdasarkan data Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota.

 

"Dimensi yang menjadi penilaian kerawanan tersebut, dampak paling besar terkait penyelenggaraan pemilu," demikian Aries.




 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023