Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan H Anang Syakhfiani mengaku optimis ribuan hektare lahan lebak di wilayah Selatan Desa Ampukung Kecamatan Kelua bisa dimanfaatkan lebih optimal sebagai lahan pertanian.
"Sekitar 1.300 hektare lahan lebak telah ditanami padi dan sisanya 3 ribu hektare lebih akan kita optimalkan agar bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian ," jelas Anang saat acara syukuran panen raya di Desa Ampukung, Senin.
Untuk mengoptimalkan sekitar 3.000 hektare lebak Ampukung kini telah ditangani Balai Penelitian Pertanian Rawa Kementerian Pertanian dengan acuan hasil kajian Universitas Lambung Mangkurat yang dilakukan sekitar 2016.
Jika lebak Ampukung bisa ditangani dengan baik maka bisa mendukung lahan pertanian di wilayah Selatan lainnya mencakup Kecamatan Kelua, Banua Lawas, Pugaan dan Muara Harus.
"Desa Ampukung menjadi andalan Tabalong di sektor pertanian karena itu penanganan lebak Ampukung sangatlah penting seiring tingginya kebutuhan pangan IKN nantinya," tambah Anang.
Camat Kelua Suwandi pun mendukung upaya Pemkab Tabalong mengoptimalkan lebak Ampukung sebagai lahan pertanian termasuk inovasi padi apung guna menambah pendapatan petani lokal.
"Kita bersama pihak terkait akan melihat keberhasilan petani di Kabupaten HSS yang berhasil mengembangkan padi apung agar bisa diterapkan di Desa Ampukung," jelas Suwandi.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPPTPH) Tabalong, Fahrul Raji mengatakan saat ini lahan rawa lebak di Desa Ampukung yang berhasil panen mencapai 400 hektare.
Dengan produktivitas 4,7 kilogram gaban kering giling per hektare dan produksi per hektare 7,5 ton.
"Kita juga memberikan bantuan dua mesin perontok padi untuk kelompok tani Desa Ampukung guna mendukung pengolahan hasil panen," jelas Fahrul.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Sekitar 1.300 hektare lahan lebak telah ditanami padi dan sisanya 3 ribu hektare lebih akan kita optimalkan agar bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian ," jelas Anang saat acara syukuran panen raya di Desa Ampukung, Senin.
Untuk mengoptimalkan sekitar 3.000 hektare lebak Ampukung kini telah ditangani Balai Penelitian Pertanian Rawa Kementerian Pertanian dengan acuan hasil kajian Universitas Lambung Mangkurat yang dilakukan sekitar 2016.
Jika lebak Ampukung bisa ditangani dengan baik maka bisa mendukung lahan pertanian di wilayah Selatan lainnya mencakup Kecamatan Kelua, Banua Lawas, Pugaan dan Muara Harus.
"Desa Ampukung menjadi andalan Tabalong di sektor pertanian karena itu penanganan lebak Ampukung sangatlah penting seiring tingginya kebutuhan pangan IKN nantinya," tambah Anang.
Camat Kelua Suwandi pun mendukung upaya Pemkab Tabalong mengoptimalkan lebak Ampukung sebagai lahan pertanian termasuk inovasi padi apung guna menambah pendapatan petani lokal.
"Kita bersama pihak terkait akan melihat keberhasilan petani di Kabupaten HSS yang berhasil mengembangkan padi apung agar bisa diterapkan di Desa Ampukung," jelas Suwandi.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPPTPH) Tabalong, Fahrul Raji mengatakan saat ini lahan rawa lebak di Desa Ampukung yang berhasil panen mencapai 400 hektare.
Dengan produktivitas 4,7 kilogram gaban kering giling per hektare dan produksi per hektare 7,5 ton.
"Kita juga memberikan bantuan dua mesin perontok padi untuk kelompok tani Desa Ampukung guna mendukung pengolahan hasil panen," jelas Fahrul.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023