Wakil Ketua Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) Kalimantan Selatan (Kalsel) Nurul Fajar Desira mengatakan pemerintah setempat menginginkan Geopark Meratus menjadi pendapatan ekonomi masyarakat berbasis pariwisata.

“Pemerintah daerah ingin pendapatan ekonomi di Kalimantan Selatan tidak selalu bergantung pada pertambangan, tetapi dapat beralih ke ekonomi hijau yang lebih ramah lingkungan seperti Geopark Meratus,” kata Fajar di Banjarbaru, Selasa.

Fajar menyebutkan langkah itu untuk mengubah pola pikir masyarakat bahwa sumber perekonomian utama tidak selalu tentang pertambangan batu bara saja, tetapi melalui pariwisata juga dapat membuka peluang besar berbagai sektor yang menjanjikan.

Baca juga: Gubernur Kalsel resmikan logo baru Geopark Maratus

“Kita mengakui sumber pendapatan daerah mencapai 30 persen dari tambang batu bara, tetapi ini adalah komoditi yang tidak dapat diperbaharui sehingga harus ada solusi dan alternatif lain untuk menjamin kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Fajar mengungkapkan Geopark Meratus memiliki empat rute perjalanan dengan total sebanyak 54 situs warisan budaya tersebar di Kalsel dijadikan sebagai pariwisata berbasis kelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, melalui 54 situs warisan budaya tersebut, masyarakat dibina dan diberdayakan untuk mengembangkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dapat diperdagangkan kepada para pengunjung Geopark Meratus dan juga mengelola berbagai objek wisata.

Dia menuturkan pemerintah daerah telah menjalin kerja sama dengan perbankan untuk mempermudah akses pendanaan para pelaku UMKM di seluruh wilayah 54 situs Geopark Meratus tersebut.

“Pada Oktober nanti kita serahkan berkas ke UNESCO untuk mengajukan Geopark Meratus agar ditetapkan sebagai Global Geopark,” ujar Fajar.

Baca juga: Jack Kelimpunay pejabat persampahan yang berkeinginan selamatkan anggrek Maratus
Logo baru Geopark Meratus ditampilkan pada kegiatan diskusi “Persiapan Menuju Penilaian UNESCO Terhadap Geopark Meratus”, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (26/9/2024). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

Fajar mengatakan berdasarkan rekomendasi dari Komite Geopark Nasional Indonesia (KGNI), sejak 2018 Geopark Meratus sudah mendapatkan status sebagai Geopark Nasional sehingga Pemprov Kalsel melakukan berbagai upaya agar situs warisan budaya milik Kalsel tersebut mendapat pengakuan secara internasional.

Selanjutnya, berkas pengajuan Geopark Meratus tersebut nantinya diserahkan oleh KGNI secara langsung ke pihak UNESCO untuk dilakukan evaluasi terkait kelayakan dokumentasi, setelah dinyatakan layak maka pihak UNESCO berkunjung ke Kalsel melakukan validasi secara langsung pada April 2024 mendatang.

Sementara itu, Ketua Harian BPGM Kalsel Hanifah Dwi Nirwana menyatakan meskipun jangka waktu terbilang tidak begitu lama lagi, pihaknya optimis Geopark Meratus akan berubah status dari Geopark Nasional menjadi Global Geopark.

Baca juga: Penyaluran sembako untuk mualaf di Maratus selesai

Menurut dia, Kalsel layak mendapatkan pengakuan dunia karena ke-54 situs yang dikemas dalam Geopark Meratus tersebut memiliki kekayaan warisan budaya yang sudah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan yakni memiliki warisan bumi yang bernilai tinggi dibuktikan dengan catatan sejumlah sejarah.

Kemudian terdapat keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan tentunya dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan.

“Yang paling terpenting adalah membangun dan membina masyarakat terkait pemahaman tentang sejarah serta budaya daerah demi keberlangsungan hidup mereka,” ungkap Hanifah.
 
Dia menyebutkan dalam rentan waktu tujuh bulan ke depan, pemerintah daerah fokus memperbaiki dan membangun segala akses dan fasilitas yang belum memadai agar Geopark Meratus layak untuk mendapatkan status Global Geopark dari UNESCO.

Ia mengatakan pula, bahkan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pihak ketiga serta menggencarkan promosi Geopark Meratus melalui berbagai kegiatan dan agenda di daerah hingga ke luar daerah dengan tujuan semakin dikenalnya 54 situs warisan budaya unggulan Kalimantan Selatan.

“Sejarah budaya Kalimantan Selatan kita tuangkan ke dalam 54 situs Geopark Meratus, nanti pengunjung bisa mengetahui semua keterangan melalui papan informasi yang kita pajang,” demikian kata Hanifah.

Baca juga: Pampakin Maratus dan Mantuala kuning dari HST juara kontes durian

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023