Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan Indeks Pembangunan Pemuda atau IPP di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota meningkat.
Sekretaris Fraksi PKS Firman Yusi mengemukakan harapan itu di Banjarmasin, Ahad sesudah mengetahui IPP Kalsel Tahun 2022 menurun bila dibandingkan dengan 2021.
Sebagaimana data secara nasional IPP Kalsel 2021 peringkat 21 turun menjadi urutan 25 dari semua provinsi di Indonesia.
Fraksi PKS yang diketuai H Ardiansyah menyayangkan atas penurunan IPP Kalsel tersebut dan mengharapkan ke depan meningkat.
"Persoalan penurunan IPP tersebut hendaknya menjadi perhatian bersama pemerintah daerah dan masyarakat atau pihak-pihak terkait," ujar Firman - mantan anggota DPRD Kabupaten Tabalong Kalsel.
Menurut dia, menurunnya IPP tersebut membuktikan jika peran pemuda Kalsel saat ini masih minim atau belum sepenuhnya aktif.
"Padahal kita harapkan peran pemuda dapat mencetuskan gagasan, ide segar dan memiliki andil dalam membangun Banua ke depan," ujar alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru itu.
Ia menambahkan, IPP sendiri memetakan kemajuan pembangunan di sektor Kepemudaan melalui lima domain yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, ketenagakerjaan, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
"Karenanya untuk meningkatkan IPP tersebut perlu stimulus dan pembinaan pemerintah daerah terutama dalam anggaran yang bagus pada RAPBD Kalsel Tahun 2024," saran wakil rakyat kelahiran "kota minyak" Tanjung (237 km utara Banjarmasin) ibukota Tabalong itu.
Begitu pula perlu dukungan kepada wirausaha baru dan ekonomi kreatif dari kaula muda Banua dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, juga pemuda Banua memiliki kepekaan sosial dan intelektual yang bagus guna peningkatan kapasitas kepemudaan,. demikian Firman Yusi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Sekretaris Fraksi PKS Firman Yusi mengemukakan harapan itu di Banjarmasin, Ahad sesudah mengetahui IPP Kalsel Tahun 2022 menurun bila dibandingkan dengan 2021.
Sebagaimana data secara nasional IPP Kalsel 2021 peringkat 21 turun menjadi urutan 25 dari semua provinsi di Indonesia.
Fraksi PKS yang diketuai H Ardiansyah menyayangkan atas penurunan IPP Kalsel tersebut dan mengharapkan ke depan meningkat.
"Persoalan penurunan IPP tersebut hendaknya menjadi perhatian bersama pemerintah daerah dan masyarakat atau pihak-pihak terkait," ujar Firman - mantan anggota DPRD Kabupaten Tabalong Kalsel.
Menurut dia, menurunnya IPP tersebut membuktikan jika peran pemuda Kalsel saat ini masih minim atau belum sepenuhnya aktif.
"Padahal kita harapkan peran pemuda dapat mencetuskan gagasan, ide segar dan memiliki andil dalam membangun Banua ke depan," ujar alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru itu.
Ia menambahkan, IPP sendiri memetakan kemajuan pembangunan di sektor Kepemudaan melalui lima domain yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, ketenagakerjaan, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
"Karenanya untuk meningkatkan IPP tersebut perlu stimulus dan pembinaan pemerintah daerah terutama dalam anggaran yang bagus pada RAPBD Kalsel Tahun 2024," saran wakil rakyat kelahiran "kota minyak" Tanjung (237 km utara Banjarmasin) ibukota Tabalong itu.
Begitu pula perlu dukungan kepada wirausaha baru dan ekonomi kreatif dari kaula muda Banua dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, juga pemuda Banua memiliki kepekaan sosial dan intelektual yang bagus guna peningkatan kapasitas kepemudaan,. demikian Firman Yusi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023