Wakil Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Said Idrus Al-Habsy menggandeng berbagai pihak untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting atau gagal tumbuh kembang anak.
 
"Sinergitas berbagai pihak harus terus ditingkatkan sehingga upaya bersama dalam mencegah maupun mempercepat penurunan stunting bisa terwujud sesuai harapan," ujar Wabup Banjar di Martapura, Rabu.
 
Baca juga: Ketua PKK Banjar soroti stunting dan "bullying" saat HKG
 
Wabup Banjar yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memimpin langsung rapat koordinasi terkait hasil pelaksanaan rencana tindak lanjut Audit Kasus Stunting 1 (AKS 1).
 
Menurut Said, tujuan rakor untuk mengetahui dan menyampaikan informasi AKS 1 serta sebagai bahan evaluasi menentukan lokasi sasaran AKS 2 tahun 2023 sebagai langkah menurunkan angka stunting.
 
"Upaya pencegahan dan percepatan stunting harus saling sinergis lintas SKPD lingkup Pemkab Banjar, tim pakar, tenaga kesehatan termasuk seluruh aparat dan perangkat desa sehingga hasilnya bagus," ucapnya.
 
Ditekankan Said, seluruh pihak diminta berusaha bersama dan berikhtiar menurunkan angka stunting pada 2023 sebesar 23 persen dan ikut mendukung program nasional turun menjadi 14 persen pada 2024.

Baca juga: Wabup Banjar minta TPPS kawal program penurunan stunting
 
Kepala Bidang KB Dinsos P3AP2KB Banjar Khairunnisa menjelaskan AKS dalam satu tahun dilakukan dua kali berupa intervensi pada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita.
 
"Intervensi terhadap sasaran akan dipantau perkembangannya secara terus-menerus oleh tim pendamping keluarga di lapangan, hasilnya dapat diketahui per tiga bulan dilaporkan kepada tim pakar yang menelaah lebih lanjut," tutur Khairunnisa.
 
Dikatakan, AKS 2 dilanjutkan untuk menyelesaikan kasus pada AKS 1 yang belum tertangani sehingga langkah dan upaya untuk aksi yang lebih besar bisa disempurnakan dan hasilnya maksimal.
 
Narasumber kegiatan Kepala Dinas Kesehatan Banjar Yasna Khairina, dokter spesialis anak Vicka Dian Hapsari, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Ardi Eko Marsanto, dokter spesialis gizi Taufik Rahmadi dan psikolog Henny Pujianti.

Baca juga: Pemkab Banjar evaluasi program BAAS percepat turunkan stunting

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023