Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberi sebanyak 20 unit motor bagi para penyuluh keluarga berencana (KB) yang juga ditugaskan untuk menangani kasus stunting.
 
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dalam acara simbolis penyerahan sebanyak 20 motor bagi penyuluh KB di Balaikota Banjarmasin, Selasa, menyampaikan, bahwa ada kolaborasi pelayanan KB dan penanganan stunting.
 
Sehingga, ucap dia, para petugas penyuluh KB dalam tugasnya tidak hanya menjemput akseptor KB atau peserta keluarga berencana usia subur, namun juga dengan fasilitas diberikan motor ini untuk datang ke lokasi-lokasi khusus penanganan stunting.
 
"Sehingga kelancaran para penyuluh KB ini ikut menangani stunting atau kasus anak gagal tumbuh tersebut dapat maksimal," ujarnya.
 
Menurut dia, di Kota Banjarmasin sudah ditetapkan sebanyak 22 tempat khusus penanganan stunting, karena adanya anak stunting sebanyak 835 kasus di semua lokasi itu.
 
Menurut dia, Pemkot Banjarmasin yang memiliki sebanyak 28 penyuluh KB diharapkan bisa membantu untuk mengawasi kondisi anak dengan kasus stunting selain pelayanan utama program KB.
 
"Kalau pelayanan KB kan kita sudah mencakup seluruhnya, yakni, di lima kecamatan dan 52 kelurahan," ujarnya.
 
Menurut dia, pemberian motor bagi memaksimalkan kerja penyuluh KB ini bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) bersumber dari pemerintah pusat.
 
"Kalau pakai motor itukan lebih mudah keluar masuk gang, juga melewati jembatan titian untuk mendatangi warga," paparnya.
 
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin Helfiannoor berharap dengan fasilitas tersebut akan mempermudah dan mempercepat respons para penyuluh KB dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan keluarga berencana dan kesehatan.
 
"Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kinerja petugas di lapangan, khususnya dalam hal menjemput calon akseptor KB dan menangani kasus stunting yang masih menjadi perhatian serius di Kota Banjarmasin," ujarnya.
 
Sebagaimana harapan Wali Kota Banjarmasin, ujarnya, kasus stunting di kota ini turun hingga tinggal 14 persen pada tahun 2024.
 
Saat ini, angka kasus stunting di Kota Banjarmasin sudah turun dari sebelumnya pada 2021 ini 27,8 persen menjadi 22,4 persen pada 2022.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023