Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polresta Banjarmasin kini sedang menyelidiki tewasnya anak berusia di bawah lima tahun (balita) karena tenggelam di perairan Sungai Barito di kota setempat.


"Anak yang tewas dan ditemukan mengapung di Sungai Barito itu berjenis kelamin laki-laki," kata Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo Sst di Banjarmasin, Rabu.

Dia mengatakan anak yang ditemukan tewas mengapung itu diketahui bernama Ahmad Supiyan (4) warga Jalan PHM Noor Gang Nurudin Banjarmasin Barat, dan ditemukan pada Rabu pagi sekitar pukul 09.30 Wita.

Ahmad Supiyan ditemukan pertama kali oleh Penjaga kayu log pond PT Gunung Meranti, selanjutnya dilaporkan ke anggota pos Mantuil.

Atas laporan itu anggota Satpolair Polresta mendatangi tempat kejadian untuk melakukan pengecekan dan ternyata benar adanya sehingga langsung dilakukan evakuasi.

Bersama tim emergency gabungan dan polisi, mayat anak laki-laki itu langsung dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

"Saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa ke kamar mayat guna dilakukan visum," ucap pria yang akrab dengan awak media itu.

Untung, sapaan akrab Kasat Polair terus mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, Ahmad Supiyan dilaporkan hilang pada Senin (18/7) sore.

"Laporan itu masuk di Polsekta Banjarmasin Barat dan sekarang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia mengapung di Sungai Barito dekat PT Gunung Meranti," tuturnya.

Dikatakannya, hasil visum rumah sakit yang dipimpin oleh dr Mursad Spf disimpulkan bahwa korban anak laki-laki itu didapati mati lemas akibat masuknya air ke dalam saluran nafas keluar yang mengakibatkan kematian.

Dari hasil pemeriksaan selanjutnya, tidak ditemukan tanda-tanda atau luka bekas aniaya di tubuh korban oleh karena itu tidak perlu dilakukan visum dalam.

"Bisa dipastikan bahwa Ahmad Supiyan meninggal dunia karena tenggelam dan tidak ada penyebab lainnya," ujar pria yang hobi olah raga futsal itu.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016