Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan menjadi salah satu dari tiga kabupaten dan kota praktik baik audit kasus stunting Indonesia (Petik Aksi) seri II Tahun 2023 sebagai perwakilan Kalimantan Selatan setelah Kabupaten Tabanan Bali dan Kota Cimahi Jawa Barat.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Tanah Laut  Andris Evony mengungkapkan,  dalam menangani stunting memerlukan rencana aksi dan aksi impelemtatif di lapangan.

Baca juga: Diskominfo Batola edukasi siswa SMAN 1 Tabunganen internet sehat dan stunting

"Jadi tidak hanya mengajar angka-angka ditargetkan," ujar Andris Evony, dalam siaran pers diterima, Selasa.

Menurut dia, apalah arti target kalau tidak ada rencana aksi  implementatif dan dalam pelaksanaan aksi penanganan stunting tersebut  harus ada insurance atau jaminan terhadap pelaksanaan penanganan stunting.

Dia juga menyampaikan, audit stunting merupakan bagian identifikasi risiko dan penyebab resiko pada kelompok sasaran berbasis konverensi tim.

“Sumber data lainnya di identifikasi yang mana kemudian resiko penyebab langsung dan tidak langsung kita tangani kepada sasaran stunting,” ucapnya, pada pemaparan pada Petik Aksi seri II Tahun 2023 secara hybrid bersama BKKBN RI di gedung Sarantang Saruntung.

Baca juga: Kemenkumham Kalsel gelar bakti sosial pengentasan stunting

Lebih lanjut dia mengemukakan,Ia dengan turunnya stunting di Tanah Laut menjadi 26,6 persen tidak membaut daerah tersebut berpuas diri.

"Tentu treatment lainnya perlu  dikolaborasikan diberbagai leading sektor agar stunting terus menurun," tegasnya.

Petik Aksi dilaksanakan secara hybrid, Senin (31/7),  diikuti oleh tim pakar audit stunting, tim percepatan penurunan stunting Tala, para Camat se-Tala.

Selain itu juga diikuti Penyuluh KB Tala, Tim TPK wilayah lokus stunting kecamatan Kurau, kordinator program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Tala, Pendamping PKH Tala dan TKSK Tala serta IKB Tala. 

Baca juga: Lapas Kotabaru cegah stunting bersama Puskesmas Dirgahayu

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023