Industri semen Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan melihatkan diri untuk menkan angka stunting melalui program bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Balita stunting dan ibu hamil resiko stunting di desa binaan.

Bantuan PMT yang di berikan sebanyak 38 orang penerima manfaat, 19  Balita stunting dan 19 ibu hamil resiko stunting untuk 9 desa mitra ITP.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotabaru Hj Fatma Idiana melalui siaran pers mengatakan, dalam rangka percepatan dan pencegahan stunting, Pemda setempat saat ini harus berupaya untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting maksimal 14% pada 2024.

Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

Salah satunya intervensi gizi spesifik adalah menyediakan pmt berbahan dasar lokal.

Sehingga pelatihan hari ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun Indocement tunggal prakarsa yang ke-48, adalah salah satu cara yang tepat untuk membantu kader dalam mendapatkan pengetahuan tentang cara pembuatan dan kreasi tentang makanan tambahan serta memberikan motivasi dan inisiatif bagi ibu untuk membuat dan mengkreasikan makanan untuk anak sehingga kemauan anak untuk makan jadi meningkat dan disamping itu kebutuhan gizi seimbang anak dapat terpenuhi.

Dalam rangkaian kegiatan HUT ITP yang ke -  48 ini melalui program corporate social responsibility (CSR) Indocement menggelar pelatihan PMT berbahan pangan lokal  yang diikuti sebanyak 30 kader Posyandu di desa binaan.

Pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita gizi kurang dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).

PMT tersebut perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilau misalnya dengan dukunan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, hygiene sanitasi untuk ibu, pengasu dan keluarga.

Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian keluarga dalam penyediaan makanan bergizi dengan memanfaatkan potensi pangan lokal secara berkelanjutan.

Plt Camat Kelumpang Hilir dan Kelumpang Hulu, Saiful Rakhman mengatakan, diharapkan kegiatan ini menjadi program yang berkelanjutan, yang mana dengan adanya progam seperti ini yang di adakan oleh Indocement bisa menekan angka stunting khususnya di  Kabupaten Kotabaru.

General Manager Plant 12 Tarjun Agus Fahri Rasad melalui SHCSR Department Head Indocement Plant Tarjun, M. Syaifuddin menyampaikan dalam rangkaian kegiatan HUT ITP ke 48 ini melalui program “INDOCEMENT BAIK”  ini adalah wujud bentuk kepedulian perusahaan dalam upaya mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting.

Kegiatan ini juga sejalan dengan Program SDG’s No.3, Pilar Kesehatan yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang pada anak balita, usia masuk sekolah baik pada laki- laki dan perempuan.

Masalah gizi pada usia sekolah dapat menyebabkan rendahnya kualitas tingkat pendidikan, tingginya angka absensi dan tingginya angka putus sekolah.Malnutrisi merupakan suatu dampak keadaan status gizi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama.

Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari ,Hal tersebut membuat stunting menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia sampai tahun 2025.

Pewarta: *Rls

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023