Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo berpendapat Pancasila tameng atau pelindung dari paham radikal maupun paham lainnya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur serta pandangan hidup bangsa Indonesia.

Pendapat tersebut saat sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai, ujar Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel dalam keterangan persnya di Banjarmasin, Selasa.

Pada saat sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila tersebut, Imam Suprastowo menganggap internet salah satu gerbang besar masuknya paham radikal (radikalisme) yang bertentangan dengan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Pancasila.

Menurutnya, semakin berkembangnya teknologi, semakin terbuka pula akses informasi-informasi global yang membanjiri ruang maya.

Berangkat dari persoalan tersebut, ia menggelar sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila atau Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang ).

Wasbang  anggota DPRD Kalsel dua periode itu kepada puluhan pemuda di "Bumi Tuntung Pandang" Tala pada Senin, (17/7/23)) siang.

Ia berharap, dengan memberikan pemahaman terkait Ideologi Pancasila bisa sebagai tameng kepada para pemuda untuk bijak dalam mengonsumsi informasi yang bersifat radikal.

“Sasaran kita terus untuk melakukan revitalisasi ideologi Pancasila kepada pemuda maupun orang-orang tua. Karena, sejak saat reformasi filterisasi akan ideologi sudah melemah. Tentunya kita takut adik-adik penerus terpapar dengan ideologi radikal,” ujar Imam Suprastowo.
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Imam Suprastowo saat sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kabupaten Tanah Laut (Tala), 17 Juli 2023. (ANTARA/HO- Humas Setwan Kalsel.)

Ia mengaku, sering kali melihat para oknum tokoh-tokoh keagamaan saling menghujat satu sama lain. Hal tersebut merupakan tanda bahwa elemen bangsa sudah sangat terkontaminasi radikal.

"Ideologi radikal adalah paham atau doktrin yang menolak/menentang nilai-nilai dasar dari suatu sistem sosial, politik, atau agama. Ideologi radikal tersebut berbahaya karena dapat mempengaruhi pemikiran, perilaku, dan sikap terhadap orang lain yang berbeda dari mereka," demikian Imam Suprastowo.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023