Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Wilayah Banjarmasin Barat dan Tengah akan mengalami krisis air bersih, lantaran pipa distribusi milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Banjarmasin untuk kedua wilayah itu terputus.

Direktur Teknik PDAM Bandarmasin Yudha Ahmadi menyatakan, Rabu, sehubungan adanya kebocoran pipa induk distribusi air bersih di Jembatan Simpang Rawasari, Jalan Jafri Zamzam, maka terjadi gangguan serius disymtribusi air kepelanggan di wilayah Banjarmasin Barat dan Tengah.

"PDAM akan melakukan perbaikan secepatnya, penyebab pipa pecahnya masih kita teliti," ujar dia.

PDAM, ucap Yudha, akan melaksanakan perbaikan pipa bocor tersebut pada Kamis (30/6) hingga Jumat (1/7) atau dari pukul 21.00 Wita sampai pukul 04.00 Wita.

"Saat kota laksanakan kegiatan perbaikan itu maka distribusi air dihentikan secara total," paparnya.

Perkiraan, kata Yudha, air akan bisa mengalir normal untuk kedua wilayah yang terganggu itu selama dua hari setelah perbaikan usai dilakukan.

"Kami direksi PDAM memohon maaf atas gangguan ini, dan harap semua pelanggan dapat memakluminya," tutur Yudha.

Sebab, ujar dia, kebocoran ini bukan kesenghajaan, tapi karena dampak dari alam di mana tanah di daerah ini tidak setabil dan sering bergeser lantaran beban berat yang melintas di atasnya.

"Dari itu kita menghimbau pelanggan untuk menampung air bagi persediaan adanya gangguan itu," ucapnya.

Dan tentunya, kata Yudha, para pelanggan bisa belajar menghemat air, agar persediaan bisa mencukupi hingga selesainya pekerjaan perbaikan nanti.

"Kita juga akan memberi layanan antar air bersih, tinggal hubungi kontak PDAM," ujarnya.

Menurut dia, PDAM terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat daerah ini agar tercukupi kebutuhan akan air bersih yang berkualitas, sehingga sarana distribusi terus direvitalisasi.

"Karena masih banyaknya pipa yang ada ini umurnya sudah tua, maka secara bertahap kita perbaiki dan ganti dengan yang lebih kuat dan modern," paparnya.

Sebagaimana diketahui, ujar Yudha, untuk memenuhi kebutuhan air bersih kesebanyak 160 ribu lebih pelanggan itu dioprasikan tiga tempat pengolahan, yakni, IPA 1 yang berada di Jalan A Yani mampu memproduksi 500 liter/detik, IPA 2 di Jalan Pramuka sebesar 1.750 liter/detik dan MTP Sungai Lulut sebesar 50 liter/detik.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016