Kasiops Basarnas Jayapura Marinus Ohoirat mengaku, tim SAR gabungan hingga kini belum berhasil tiba di TKP pesawat PK SMW yang mengalami kecelakaan saat terbang dari Elilim menuju Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Tim SAR gabungan hingga kini belum berhasil tiba di TKP akibat kondisi alam di wilayah itu yang terjal dan sulit dijangkau.
"Betul kondisi alam di pedalaman Poik menjadi penyebab tim belum tiba di lokasi pesawat yang mengalami kecelakaan Jumat (23/6)," kata Marinus Ohoirat, yang mengaku bersama tim berada di Wamena, Minggu..
Diakui, karena belum tiba di sekitar lokasi maka tim belum bisa memastikan kondisi kru dan keempat penumpang pesawat milik Semuwa Air.
Saat ini ada enam anggota SAR gabungan yang diturunkan dengan menggunakan tali dari helikopter atau rapling dan sedang berupaya mendekati lokasi di mana pesawat PK-SMW berada.
Baca juga: Tim SAR gabungan dikerahkan ke TKP pesawat naas di pedalaman Poik
Dijadwalkan Senin (26/6) akan kembali dikirim tim untuk membantu tim yang sudah terlebih dahulu diterjunkan ke sekitar lokasi pesawat naas, kata Marinus Ohoirat.
Pesawat PK SMW yang dipiloti pilot Capten Hari Permadi dan co pilot Levi Murib dengan membawa empat penumpang mengalami kecelakaan Jumat (23/6) dalam penerbangan dari Elelim-Poik.
Sebelumnya sekitar pukul 10.00 wit pesawat dilaporkan hilang kontak.
Lokasi pesawat naas itu ditemukan oleh helikopter milik PT. Intan Angkasa yang terbang dari Wamena sekitar pukul 15.30 WIT dan berada di tengah hutan belantara antara Elelim-Poik. Saat ditemukan masih terlihat asap keluar dari pesawat .
Helikopter tersebut menemukan lokasi sekitar pukul 16.08 WIT dan secara virtual dilaporkan bagian depan hancur sedangkan bagian belakang sampai ke tengah masih utuh.
Empat penumpang yang turut dalam penerbangan itu yaitu Bartolonius, Ebeth, Dormina dan Kilimputni.
Baca juga: Helikopter Caracal dikerahkan bantu evakuasi korban dari Poik
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan pesawat PK SMW di hutan antara Elelim-Poik
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023