Para wanita tani Kota Banjarmasin, Kalimantan Delatan, yang tergabung dalam peserta pekan nasional tani dan nelayan xvi yang berlangsung di kawasan lanud Kota Padang, Sumatera Barat belajar intensif cara mengolah tanah.
Ketika ditemui di lokasi gelar tehnologi pertanian di kawasan pusat penas tani nelayan xvi yang diikuti sekitar 28 ribu petani seluruh Indonesia tersebut, Rabu para wanita tani Banjarmasin itu serius mendengarkan keterangan dari nara sumber.
Baca juga: Mentan bagikan 4 ton benih padi antisipasi kekeringan karena El Nino
Salah seorang wanita tani Banjarmasin, Ummi Padhilah mengakui bersyukur ikut penas tani sehingga banyak pengetahuan yang diperoleh dalam upaya pengelola pertanian.
Baik pengetahuan cara bercocok tanam yang baik, cara memilih bibit, cara memberantas hama penyakit, pananganan pasca panen hingga bagaimana mengolah tanah pertanian.
Tanah pertanian bagi tanaman sesuatu yang sangat penting, ibaratnya tanah pertanian adalah sebuah rumah bagi aneka tanaman.
Jika rumahnya baik maka tanaman nyaman hidup dan bisa tumbuh berkembang dengan baik akhirnya bisa berbuah atau memproduksi lebih besar pangan bagi kehidupan.
Oleh karena itu cara mengolah tanah harus dikusai setiap petani, agar nanti semua produk pertanian menghasilkan terbaik menuju Indonesia sumber pangan dunia, tambahnya.
Wanita tani Banjarmasin ini tergabung dalam Bintek yang nara sumbernya pak Sujiono ahli dari Kementerian Pertanian.
Sementara anggota peserta penas tani lainnya ikut menyebar menimba ilmu di beberapa Bimtek yang ada di lokasi yang menggelar tehnologi pertanian, seperti mendalami pengembangan hortikultura, cara budidaya ikan, pelihara ternak, itik, kambing, sapi dan ternak lainnya.
Bahkan Mohammad Ary peserta dari Banjarmasin mendalami bagaimana mengolah sawit menjadi minyak goreng dengan pabrik mini dan sederhana.
Baca juga: Peserta Banjarmasin seksama ikuti Penas tani nelayan di Padang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Ketika ditemui di lokasi gelar tehnologi pertanian di kawasan pusat penas tani nelayan xvi yang diikuti sekitar 28 ribu petani seluruh Indonesia tersebut, Rabu para wanita tani Banjarmasin itu serius mendengarkan keterangan dari nara sumber.
Baca juga: Mentan bagikan 4 ton benih padi antisipasi kekeringan karena El Nino
Salah seorang wanita tani Banjarmasin, Ummi Padhilah mengakui bersyukur ikut penas tani sehingga banyak pengetahuan yang diperoleh dalam upaya pengelola pertanian.
Baik pengetahuan cara bercocok tanam yang baik, cara memilih bibit, cara memberantas hama penyakit, pananganan pasca panen hingga bagaimana mengolah tanah pertanian.
Tanah pertanian bagi tanaman sesuatu yang sangat penting, ibaratnya tanah pertanian adalah sebuah rumah bagi aneka tanaman.
Jika rumahnya baik maka tanaman nyaman hidup dan bisa tumbuh berkembang dengan baik akhirnya bisa berbuah atau memproduksi lebih besar pangan bagi kehidupan.
Oleh karena itu cara mengolah tanah harus dikusai setiap petani, agar nanti semua produk pertanian menghasilkan terbaik menuju Indonesia sumber pangan dunia, tambahnya.
Wanita tani Banjarmasin ini tergabung dalam Bintek yang nara sumbernya pak Sujiono ahli dari Kementerian Pertanian.
Sementara anggota peserta penas tani lainnya ikut menyebar menimba ilmu di beberapa Bimtek yang ada di lokasi yang menggelar tehnologi pertanian, seperti mendalami pengembangan hortikultura, cara budidaya ikan, pelihara ternak, itik, kambing, sapi dan ternak lainnya.
Bahkan Mohammad Ary peserta dari Banjarmasin mendalami bagaimana mengolah sawit menjadi minyak goreng dengan pabrik mini dan sederhana.
Baca juga: Peserta Banjarmasin seksama ikuti Penas tani nelayan di Padang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023