Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) menerima kedatangan tim penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting, Provinsi Kalimantan Selatan 2023 di HSS.
"Kabupaten HSS sebagai salah satu kabupaten lokus pencegahan dan penurunan stunting di 2022, oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," kata Sekretaris Daerah HSS, H Muhammad Noor di Kandangan, Selasa.
Dijelaskan M Noor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS telah menetapkan target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14 persen.
Sedangkan dalam rangka percepatan penurunan stunting, pihaknya menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati HSS, Nomor 188.45/66/kum tahun 2022, tentang pembentukan tim percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten HSS.
Baca juga: Wabup HSS serahkan makanan tambahan balita terindikasi stunting
“Untuk mendukung kinerja tim percepatan penurunan stunting agar berjalan optimal, maka dibangun sistem akuntabilitas kinerja pemerintah desa dan sistem pendampingan pencegahan stunting menggunakan Kader Pembangunan Manusia (KPM),” terang M Noor, di pendopo bupati.
PIhaknya sangat mengharapkan bimbingan dan arahan dari tim penilai verifikasi lapangan, jika ada hal-hal yang dianggap perlu untuk peningkatan kinerja penurunan stunting, tentunya sangat diperlukan untuk melakukan perbaikan ke depan.
Sementara Ketua Tim Penilai Provinsi Kalsel Yahdianor mengatakan kunjungan lapangan ini untuk mendengarkan penjelasan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) HSS.
Menurut Yahdi, tim penilai ingin melihat lokasi desa yang ditunjuk untuk dilihat perkembangan stunting, dan apa saja yang dilakukan Pemkab HSS untuk mengatasi stunting.
Baca juga: Bank Kalsel HSS jadi bapak asuh 23 penderita stunting
"Kita ingin tahu apa yang dilakukan, bagaimana kolaborasi dan peran-peran stakeholders terkait serta peran masyarakat sehingga terjadi penurunan stunting. Selain itu juga kami ingin tahu inovasi apa yang dilakukan, sehingga turut membantu penurunan stunting," ucap Yahdi.
Setelah selesai paparan di pendopo, tim melakukan kunjungan ke lapangan di Posyandu Melati Putih, Desa Batang Kulur Kiri, Kecamatan Sungai Raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kabupaten HSS sebagai salah satu kabupaten lokus pencegahan dan penurunan stunting di 2022, oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," kata Sekretaris Daerah HSS, H Muhammad Noor di Kandangan, Selasa.
Dijelaskan M Noor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS telah menetapkan target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14 persen.
Sedangkan dalam rangka percepatan penurunan stunting, pihaknya menerbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati HSS, Nomor 188.45/66/kum tahun 2022, tentang pembentukan tim percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten HSS.
Baca juga: Wabup HSS serahkan makanan tambahan balita terindikasi stunting
“Untuk mendukung kinerja tim percepatan penurunan stunting agar berjalan optimal, maka dibangun sistem akuntabilitas kinerja pemerintah desa dan sistem pendampingan pencegahan stunting menggunakan Kader Pembangunan Manusia (KPM),” terang M Noor, di pendopo bupati.
PIhaknya sangat mengharapkan bimbingan dan arahan dari tim penilai verifikasi lapangan, jika ada hal-hal yang dianggap perlu untuk peningkatan kinerja penurunan stunting, tentunya sangat diperlukan untuk melakukan perbaikan ke depan.
Sementara Ketua Tim Penilai Provinsi Kalsel Yahdianor mengatakan kunjungan lapangan ini untuk mendengarkan penjelasan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) HSS.
Menurut Yahdi, tim penilai ingin melihat lokasi desa yang ditunjuk untuk dilihat perkembangan stunting, dan apa saja yang dilakukan Pemkab HSS untuk mengatasi stunting.
Baca juga: Bank Kalsel HSS jadi bapak asuh 23 penderita stunting
"Kita ingin tahu apa yang dilakukan, bagaimana kolaborasi dan peran-peran stakeholders terkait serta peran masyarakat sehingga terjadi penurunan stunting. Selain itu juga kami ingin tahu inovasi apa yang dilakukan, sehingga turut membantu penurunan stunting," ucap Yahdi.
Setelah selesai paparan di pendopo, tim melakukan kunjungan ke lapangan di Posyandu Melati Putih, Desa Batang Kulur Kiri, Kecamatan Sungai Raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023