Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Martin Wibisono mengatakan Kalsel mengalami penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 1,21 persen setelah libur panjang Lebaran 1444 Hijriah.

“Sebelum memasuki Bulan Ramadhan ada pada angka 110,12 dan setelah melewati bulan Ramadhan turun menjadi 108,78,” kata Martin di Banjarbaru, Rabu.

Baca juga: Inflasi YoY Kalsel bulan Maret capai 6,56 persen

Faktor penurunan yang berlangsung dalam kurun waktu dua bulan tersebut, Martin mengatakan disebabkan oleh dua faktor  utama.

“Harga jual petani menurun sebesar 1,03 persen dan harga beli yang di bayarkan petani meningkat 0,18 persen,” ucapnya.

Martin memaparkan harga jual yang turun tersebut didominasi oleh sektor tanaman pangan, yakni terjadi panen raya berupa padi dan gabah.

Sehingga dikatakan Martin, permintaan terhadap tanaman pangan di Kalimantan Selatan mengalami penurunan dan berdampak terhadap turunnya nilai jual hasil tani.

Baca juga: BKKBN dan BPS Kalsel MoU pengembangan Desa Cantik dan Rumah Data

Ia memperkirakan situasi tersebut akan mulai stabil pada Juni mendatang karena panen raya di Kalsel sudah mulai memasuki fase akhir.

Sementara itu, untuk kenaikan harga beli yang dibayarkan oleh petani, Martin mengungkapkan disebabkan konsumsi berupa kebutuhan rumah tangga yang meningkat.

Berdasarkan perhitungan data dari Maret ke April, kebutuhan para petani meningkat pada April karena memasuki Hari Raya Idul Fitri.

Namun, Martin menyampaikan hal itu masih terbilang relatif berlangsung dalam jangka pendek karena fenomena tersebut terjadi secara musiman seperti saat panen raya dan hari besar.

Baca juga: Inflasi yoy Kalsel Februari capai 6,73 persen

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023