Imunisasi bagi anak balita sangatlah penting agar pertumbuhannya tidak terkendala terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Apalagi saat ini pemerintah gencar melakukan penyuluhan pentingnya melakukan imunisasi bagi anak balita tentu perlu kita dukung bersama-sama agar anak Indonesia sehat, kuat dan mampu bersaing dengan negara lain di dunia.
Baca juga: RSUD Ansari Saleh gerakkan capaian imunisasi anak di Kalsel
Amanda Annisa, salah satu mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, imunisasi terhadap anak balita sangat penting agar pertumbuhannya tidak terkendala karena tidak melekukan salah satu imunisasi tersebut.
Peran serta orangtua, lingkungan atau masyarakat, organisasi sosial maupun kemasyarakatan dan kalangan akademisi mendorong masyakakat memiliki anak balita melakukan imunisasi sangat diperlukan.
Menurut dia, imunisasi dasar untuk anak terdiri dari satu dosis vaksin Hepatitis B, empat dosis vaksin Polio, satu dosis vaksin Campak, tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dan satu dosis vaksin BCG.
"Ayo segera lah imunisasi agar anak Indonesia sehat dan kuat, " pintanya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, dulu semasa balita dirinya sudah lengkap imunisasi.
Kemudian, papar dia, untuk suksesnya imunisasi semua pihak terkait turut serta mengimbau kepada masyarakat, terutama orangtua memiliki anak balita agar mengikutkan anaknya berimunisasi.
Agustina, salah satu orangtua anak mengakui kalau anak sudah lengkap imunisasinya merasa lega.
Baca juga: Kalsel berhasil laksanakan gerakan imunisasi bayi hingga 86,4 persen
"Sebagai orangtua kefikiran kalau anak belum lengkap imunisasi yang dianjurkan pemerintah," terangnya.
Dia berharap dengan imunisasi tersebut menjadikan tumbuh kembang anak semakin sehat.
Wakil Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kalimantan Selatan Abdul Kadir mendukung upaya pemerintah melakukan imunisasi tergadap anak balita.
Untuk itu dia mengimbau, kepada semua pihak agar mendorong dan mendukung anak balita sudan ikut imunisasi lengkap.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalsel juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel bersama-sama Tim Penggerak PKK, Dhrma Wanita Persatuan , organisasi sosial/ kemasyarakatan turut serta mendukun upaya tersebut.
Bahkan sebut dia, imunisasi tersebut bisa menjadi salah satu program utama seluruh desa di Kalsel agar generasi penerus pembangunan sehat dan kuat.
"Mari bersama-sama kita dukung program imunisasi agar generasi kita sehat dan kuat," pintanya.
Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh Ansari Saleh Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Among Wibowo menyampaikan berkomitmen menggerakkan pencapaian program imunisasi anak di wilayah setempat.
Among mengatakan, RSUD Ansari Saleh melayani imunisasi anak dengan dua kategori, yaitu imunisasi dasar dan imunisasi tambahan.
"Ini kita laksanakan satu kali dalam seminggu, yaitu, setiap Rabu oleh dokter spesialis anak," ujar Among.
Dijelaskan Among, untuk imunisasi dasar untuk anak terdiri dari satu dosis vaksin Hepatitis B, empat dosis vaksin Polio, satu dosis vaksin Campak, tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dan satu dosis vaksin BCG.
Sedangkan imunisasi tambahan, lanjut dia, terdiri dari pneumokokus, rotavirus, influenza, virus varicella-zoster dan hepatitis A dan tifoid yang bisa diberikan saat anak berusia di atas dua tahun.
Among mengungkapkan RSUD Ansari Saleh ikut menggerakkan pencapaian imunisasi anak pada 2023 hingga 100 persen, sesuai instruksi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh pada anak secara aktif terhadap suatu penyakit.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2022, capaian imunisasi anak di Kalsel sekitar 86,4 persen atau sebanyak 60.411 anak dari target sebanyak 69.933 anak di provinsi dengan 13 kabupaten/kota ini.
Menurutnya, untuk meningkatkan capaian pada tahun ini, tentunya selain di RSUD Moch Ansari Saleh, imunisasi pada anak juga bisa dilakukan di puskesmas, posyandu, bidan dan rumah sakit terdekat.
Pentingnya program imunisasi ini, kata Among, karena dapat menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi menggunakan vaksin.
Among menerangkan, imunisasi yang dilakukan pada anak memang dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap timbulnya efek samping dari imunisasi tersebut. Ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya imunisasi.
“Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman pada ibu mengenai manfaat imunisasi pada anak sehingga mampu meningkatkan angka kelengkapan imunisasi pada anak," ungkap Among.
Sesuai arahan Gubernur Kalsel agar RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin berkomitmen dalam memberikan pelayanan prima kepada pasien yang berobat.
"Kami semaksimal mungkin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas di RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin," tutur Among.
Baca juga: Banjarbaru canangkan imunisasi PCV pada bayi cegah pneumonia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Apalagi saat ini pemerintah gencar melakukan penyuluhan pentingnya melakukan imunisasi bagi anak balita tentu perlu kita dukung bersama-sama agar anak Indonesia sehat, kuat dan mampu bersaing dengan negara lain di dunia.
Baca juga: RSUD Ansari Saleh gerakkan capaian imunisasi anak di Kalsel
Amanda Annisa, salah satu mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, imunisasi terhadap anak balita sangat penting agar pertumbuhannya tidak terkendala karena tidak melekukan salah satu imunisasi tersebut.
Peran serta orangtua, lingkungan atau masyarakat, organisasi sosial maupun kemasyarakatan dan kalangan akademisi mendorong masyakakat memiliki anak balita melakukan imunisasi sangat diperlukan.
Menurut dia, imunisasi dasar untuk anak terdiri dari satu dosis vaksin Hepatitis B, empat dosis vaksin Polio, satu dosis vaksin Campak, tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dan satu dosis vaksin BCG.
"Ayo segera lah imunisasi agar anak Indonesia sehat dan kuat, " pintanya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, dulu semasa balita dirinya sudah lengkap imunisasi.
Kemudian, papar dia, untuk suksesnya imunisasi semua pihak terkait turut serta mengimbau kepada masyarakat, terutama orangtua memiliki anak balita agar mengikutkan anaknya berimunisasi.
Agustina, salah satu orangtua anak mengakui kalau anak sudah lengkap imunisasinya merasa lega.
Baca juga: Kalsel berhasil laksanakan gerakan imunisasi bayi hingga 86,4 persen
"Sebagai orangtua kefikiran kalau anak belum lengkap imunisasi yang dianjurkan pemerintah," terangnya.
Dia berharap dengan imunisasi tersebut menjadikan tumbuh kembang anak semakin sehat.
Wakil Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kalimantan Selatan Abdul Kadir mendukung upaya pemerintah melakukan imunisasi tergadap anak balita.
Untuk itu dia mengimbau, kepada semua pihak agar mendorong dan mendukung anak balita sudan ikut imunisasi lengkap.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalsel juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel bersama-sama Tim Penggerak PKK, Dhrma Wanita Persatuan , organisasi sosial/ kemasyarakatan turut serta mendukun upaya tersebut.
Bahkan sebut dia, imunisasi tersebut bisa menjadi salah satu program utama seluruh desa di Kalsel agar generasi penerus pembangunan sehat dan kuat.
"Mari bersama-sama kita dukung program imunisasi agar generasi kita sehat dan kuat," pintanya.
Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh Ansari Saleh Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Among Wibowo menyampaikan berkomitmen menggerakkan pencapaian program imunisasi anak di wilayah setempat.
Among mengatakan, RSUD Ansari Saleh melayani imunisasi anak dengan dua kategori, yaitu imunisasi dasar dan imunisasi tambahan.
"Ini kita laksanakan satu kali dalam seminggu, yaitu, setiap Rabu oleh dokter spesialis anak," ujar Among.
Dijelaskan Among, untuk imunisasi dasar untuk anak terdiri dari satu dosis vaksin Hepatitis B, empat dosis vaksin Polio, satu dosis vaksin Campak, tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dan satu dosis vaksin BCG.
Sedangkan imunisasi tambahan, lanjut dia, terdiri dari pneumokokus, rotavirus, influenza, virus varicella-zoster dan hepatitis A dan tifoid yang bisa diberikan saat anak berusia di atas dua tahun.
Among mengungkapkan RSUD Ansari Saleh ikut menggerakkan pencapaian imunisasi anak pada 2023 hingga 100 persen, sesuai instruksi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dalam upaya meningkatkan kekebalan tubuh pada anak secara aktif terhadap suatu penyakit.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2022, capaian imunisasi anak di Kalsel sekitar 86,4 persen atau sebanyak 60.411 anak dari target sebanyak 69.933 anak di provinsi dengan 13 kabupaten/kota ini.
Menurutnya, untuk meningkatkan capaian pada tahun ini, tentunya selain di RSUD Moch Ansari Saleh, imunisasi pada anak juga bisa dilakukan di puskesmas, posyandu, bidan dan rumah sakit terdekat.
Pentingnya program imunisasi ini, kata Among, karena dapat menurunkan kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi menggunakan vaksin.
Among menerangkan, imunisasi yang dilakukan pada anak memang dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap timbulnya efek samping dari imunisasi tersebut. Ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya imunisasi.
“Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman pada ibu mengenai manfaat imunisasi pada anak sehingga mampu meningkatkan angka kelengkapan imunisasi pada anak," ungkap Among.
Sesuai arahan Gubernur Kalsel agar RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin berkomitmen dalam memberikan pelayanan prima kepada pasien yang berobat.
"Kami semaksimal mungkin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas di RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin," tutur Among.
Baca juga: Banjarbaru canangkan imunisasi PCV pada bayi cegah pneumonia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023